Wednesday, April 30, 2014

Glory Glory Manchester United

Dini hari nanti, layar televisi kita kembali akan dihiasi dengan pertandingan lanjutan babak semifinal liga champions antara Bayern Munchen dan Real Madrid. Pertandingan liga Champions seringkali seolah olah menjadi tontonan wajib para penikmat sepakbola meski bukan team kesayangannya yang bertanding. Bukan tanpa alasan ketika seolah olah para penikmat sepakbola mewajibkan dirinya untuk menonton pertandingan Liga Champions karena setiap pertandingannya menyajikan 90 menit tontonan yang memanjakan mata oleh kepiawaian para maestro sepakbola dalam memainkan si kulit bundar, kepintaran pelatih dalam menerapkan formasi dan strategi untuk memenangkan pertempuran melawan team yang merupakan team terbaik di negaranya masing masing. Ada kalanya pertandingan liga champions menyuguhkan momen yang tidak akan kita lupakan selama bertahun tahun, seperti bagaimana Liverpool mengalahkan AC Milan melalui adu penalty setelah ketinggalan tiga gol pada babak pertama final Liga Champions musim 2004/2005. Dan tentu saja, momen liga champions yang tidak akan saya lupakan adalah saat Manchester United mengalahkan Bayern Munchen di final liga Champions musim 1998/1999 setelah sepanjang pertandingan tertinggal oleh goal tunggal Mario Basler dan kemudian membalikkan keadaan lewat dua goal teddy sheringham dan the baby face killer ole gunnar solskjaer pada masa injury time…Masih jelas di kepala saya bagaimana Lothar Matthaus menampilkan mimik muka tidak percaya di pinggir lapangan melihat teamnya kalah oleh dua goal di masa injury time, bagaimana para pemain Bayern munchen tidur-tiduran di lapangan malas bangun setelah goal Solskjaer…fenomenal!!

Saya tak ingat berapa kali Manchester United memperoleh kemenangan setelah ketinggalan goal terlebih dahulu dari lawannya. Tetapi saya ingat betul bahwa Manchester United adalah salah satu klub sepakbola yang terkenal dengan comebacknya, klub sepakbola yang terkenal dengan kemampuan membalikkan keadaan, bahkan fans, wartawan dan pengamat sepakbola sampai menjuluki waktu khusus di mana Manchester United biasa mencetak goal kemenangan di masa injury time yang sering disebut sebagai Fergie Time. Bagi saya, terlepas dari kontroversi apakah fergie time bener bener ada ataukah hanya kebetulan semata, kemampuan Manchester united untuk membalikkan keadaan bukanlah karena bantuan wasit, tetapi merupakan kombinasi antara mental pemenang yang ada pada diri masing masing pemainnya sehingga mereka tidak akan menyerah sebelum peluit akhir dibunyikan tanda pertandingan selesai dan kemampuan dari masing masing pemain itu sendiri. Kombinasi antara mental dan skill itulah yang seringkali mampu membantu Manchester United membalikkan keadaan dari kekalahan sepanjang pertandingan menjadi kemenangan saat pertandingan berakhir.. Ya mungkin ada juga sih karena faktor bantuan Howard Webb…wkwkwkwkwkwk

Ada satu ungkapan bule yang sering saya tanamkan pada diri saya sendiri..The best part of falling is getting back up again…bahwa witting tresno jalaran soko kulino…hahahaha kagak nyambung..
The best part of falling is getting back up again, bahwa hikmah terbesar saat kita jatuh adalah bagaimana usaha kita untuk bangkit kembali. We will find ourself on our way up…( bener gak sih inggrisnya J ). Seringkali, perjalanan kita saat mencoba bangkit dari keterpurukkan merupakan perjalanan untuk menemukan jatidiri kita sesungguhnya.

Jika anda pernah mengunjungi blog saya, mungkin anda pernah ingat tulisan saya mengenai Trading is a journey of self discovery, sebuah kutipan dari Alexander Elder, seseorang yang karya karyanya seringkali menjadi kitab suci bagi seorang trader. Trading memang tak begitu jauh berbeda dengan pertandingan sepakbola, seringkali seperti halnya pertandingan sepakbola, mental merupakan salah satu faktor penting yang menentukan hasil akhir dari pertandingan tersebut. Semakin kuat mental pemenang dalam diri pemain maka akan semakin susah pula team tersebut untuk dikalahkan. Semakin kuat mental seorang trader makan akan semakin susah pula trader tersebut dikalahkan oleh kerugian yang dideritanya.

Dua hari ini mungkin dua hari di mana banyak trader mengalami kegalauan karena marketnya kurang menarik, dan mungkin, di suatu tempat entah di mana, ada seorang trader yang sedang menangis dipojokkan melihat portfolionya tidak berkembang, melihat uang yang dia tanamkan tidak bertambah seperti rekan-rekannya tetapi justru semakin hari semakin menyedihkan jumlahnya. Dua hari ini market memang tidak terlalu menyeramkan meski cukup untuk memunculkan kegalauan, tetapi tetap saja, saya yakin ada banyak trader yang mengalami kerugian dua hari ini, dan mungkin saja, ada trader yang mengibarkan bendera putih sore tadi…

Bullshit lah kalo ada trader yang ngaku gak pernah rugi, gak pernah cut loss. Justru kebanyakan trader hebat adalah trader trader yang masa masa awalnya dipenuhi oleh kegagalan, oleh kerugian. Tapi layaknya Manchester United, mereka punya mental pemenang yang kuat dalam dirinya, tidak gampang menyerah meski kerugian dan kegagalan menyertai perjalanan tradingnya. Tentu saja mereka tidak Cuma bermodal mental pemenang, tetapi juga ditunjang oleh kemampuan yang selalu mereka tingkatkan selama perjalanan tradingnya, selalu mereka evaluasi dan perbaiki saat kerugian mendera. Bukankah kekalahan itu seringkali menjadi momen yang paling pas untuk evaluasi diri? Bukankah momen kekalahan adalah momen saat kesombongan diri kita lenyap sehingga kita lebih obyektif menilai diri sendiri??

Menyerah saat kita kalah hanya akan menjadikan kita seorang pecundang sejati. Menyerah saat kalah berarti memandang sebuah kekalahan adalah satu hal absolute yang tidak bisa kita rubah. Padahal kekalahan seringkali merupakan energi tak terhingga yang bisa kita gunakan untuk menggerakan segala daya upaya untuk menjadi seseorang yang lebih baik atau bahkan yang terbaik. Ketika kita kalah dan memutuskan untuk berhenti, maka kita sudah pasti kalah, tetapi ketika kita kalah dan memutuskan untuk bangkit, maka kita masih punya dua kemungkinan, kalah (lagi) atau menjadi pemenang.


Saya pernah kalah, saya pernah gagal, but here I am now..standing still at the capital market trying to be better trader. Glory Glory Manchester United!!! :-)

No comments:

Post a Comment