Trading is a Journey of Self-discovery

Trading is a journey of self discovery merupakan salah satu petikan yang bisa kita baca pada buku karya Dr. Alexander Elder, Come into my trading room, seorang psikolog dan juga seorang trader yang telah menulis banyak buku mengenai trading. Kalimat lengkapnya lengkapnya adalah sebagai berikut :

Trading is a journey of self-discovery. If you enjoy learning, if you are not scared of risk, if the rewards appeal to you, if you are prepared to put in the work, you have a great project ahead of you. You will work hard and enjoy the discoveries you’ll make along the way.

Bagi saya, pernyataan bahwa trading is a journey of self-discovery merupakan pernyataan yang harus kita akui kebenarannya. Trading memang merupakan proses perjalanan untuk menemukan jati diri. Trading adalah sesuatu yang sangat personal, dalam artian karakter trading seseorang itu akan memiliki kekhususan masing-masing dan tidak harus sama persis dengan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk mengenali karakter kita masing-masing untuk mendapatkan gaya trading yang sesuai dengan karakter pribadi kita, karena dengan begitu maka kita akan mendapatkan kenyamanan dalam melakukan aktivitas trading sehari-hari. Dan ketika kita nyaman dengan apa yang kita lakukan maka kesempatan untuk mendapatkan hasil terbaik ada di depan mata atau setidaknya kita tidak terbebani dengan apa yang tidak kita sukai.

Yang perlu dipahami adalah bahwa proses pengenalan karakter ini mungkin tidak akan semudah mengenali jenis golongan darah kita..secara teori bisa saja kita melakukan serangkaian tes untuk tahu termasuk trader seperti apakah kita ini. Tetapi dalam prakteknya tetap butuh trial dan error sampai kita bener-bener merasa nyaman dengan karakter trading kita. Yang jelas itu butuh waktu dan bukan sesuatu yang instan!!

Dan layaknya sebuah perjalanan, maka jangan berharap bahwa prosesnya akan selalu mulus, tidak ada perjalanan yang benar-benar mulus, benar-benar lancar, selalu akan ada goncangan, hambatan, dan hal-hal kecil yang membuat perjalanan tidak nyaman untuk sementara waktu, yang terpenting, ketika kita yakin dengan apa yang kita tuju, dengan jalan yang sudah kita pilih, jalan aja terus dan nikmati setiap goncangan, setiap hambatan yang ada, enjoy the process, enjoy the journey, enjoy the ride.

Usia trading saya saat ini masih tergolong sangat muda jika dibandingkan dengan teman-teman saya. Trading saya baru berumur 5 tahun sekarang, masih belum dewasa, masih jauh dari sempurna. Saya memulai trading saham tanpa tahu apa-apa tentang saham. Sebuah kesalahan fatal yang harus saya tanggung dengan biaya yang sangat mahal, near bankrupt experience…haiyah :-)

Saya yakin, banyak dari trader yang juga melakukan kesalahan yang sama, terjun ke saham tanpa bekal ilmu yang cukup mengenai investasi atau bahkan tidak tahu sama sekali mengenai trading saham. Banyak dari kita terjun ke saham dan buka account trading atas rayuan broker atau hanya sekedar ikut-ikutan teman. Mereka tidak punya gambaran mengenai apa yang akan mereka hadapi saat menjalani kehidupan tradingnya, betapa kejamnya pasar untuk orang yang tidak disiplin, dan betapa mahalnya ongkos belajar bagi orang yang tidak tahu. Kaya di awal bulan belum tentu kaya di akhir bulan. Berharap cepat kaya dari saham tetapi malah kebangkrutan yang didapat. Sounds familiar? hehe

Saya beruntung diingetin pada masa awal terjun ke saham. Akhirnya saya menyadari, kerugian di awal-awal saya terjun ke saham itu adalah sebuah berkah. Pada akhirnya, saya bersyukur telah merasakan gimana gak enaknya rugi, gimana gak bisa tidurnya kita ketika rugi besar. Saya bersyukur ketidaktahuan saya yang mengantarkan saya pada keterpurukan pada akhirnya mengantarkan saya pada kondisi yang lebih baik. Dan yang lebih penting adalah saya jadi lebih mengenal karakter saya.

Keinginan saya untuk sukses jauh lebih besar dari ketakutan saya akan kegagalan, hal inilah yang membantu saya untuk tetap bisa bertahan dalam dunia saham, untuk tidak menyerah akibat kerugian trading, dan untuk terus belajar teknik trading dan memahami karakter saham. Saya sadar, jika saya menyerah dari trading saya akibat kerugian, maka selamanya saya akan jadi pecundang, tetapi jika saya bertahan dan tetap mencoba maka saya punya kemungkinan untuk jadi pemenang. What doesn’t kill you makes you stronger.

Trading is psychological. Dalam trading, psikologi kita memegang peranan penting. Dr. Alexander Elder menyebut ada tiga kunci utama untuk menjadi trader sukses yakni yang dikenal dengan sebutan 3M, Mind, Method, Money, dimana Mind memegang porsi paling besar dibanding yang lain. Method baik pendekatan teknikal analisis maupun fundamental analisis adalah sarana yang bisa dengan mudah kita pelajari dengan baca buku atau ikut training, hal yang sama juga berlaku untuk money management, bisa dipelajari dari sumber luar. Sedangkan Mind, adalah sesuatu yang ada dalam diri kita, yang harus kita gali, kita temukan, kita kembangkan, dan kita tanamkan kembali ke dalam diri kita. Bagi saya itulah journey of self-discovery. It’s a self-centered journey dimana kita sendiri yang menjadi intinya, dan langkah yang bisa kita ambil adalah :

1.    Kenali diri kita sendiri

Faktor terpenting dari pengenalan diri sendiri adalah mencari tahu bagaimana mindset kita terhadap trading. Apakah kita memandangnya sebagai sebuah bisnis ataukah sebuah perjudian atau bahkan permainan. Hal ini menjadi krusial karena akan menentukan langkah apa saja yang akan kita tempuh dalam mengelola trading kita. Ketika kita menganggap trading kita adalah sebuah permainan, maka kemungkinan kita tidak akan terlalu semangat untuk mencari ilmu trading, meningkatkan kemampuan trading dan bisa jadi tidak akan terlalu serius terhadap portfolio trading kita, toh hanya permainan. Pun begitu ketika kita menganggap trading kita adalah ajang perjudian, ngapain belajar teknikal analisis, ngapain susah-susah analisa laporan keuangan, tinggal pilih aja mana saham yang ijo, mana saham yang lagi rame di layar, kalo enggak, ikutan apa kata temen aja, temen bilang saham A, hajar kanan, temen bilang saham B, sikaat, temen gak bilang apa-apa, terpaksa itung kancing baju .  Ketika mindset kita adalah bisnis maka seharusnya kita memposisikan diri kita sebagai faktor terpenting dari trading kita, di tangan kita lah nasib uang yang kita tanamkan untuk trading, nasib bisnis kita, kita sendiri lah yang menjadi penentu mau beli saham apa, di harga berapa, keluar di mana. Untuk itu, kita akan berusaha belajar memahami apa itu trading, berusaha selalu meningkatkan skill trading, dan berusaha untuk selalu meminimalkan resiko bisnis trading kita. Tidak hanya itu, tujuan trading kita tidak hanya untuk mencari uang, tetapi juga untuk menjadi trader terbaik yang bisa kita raih. Trading is not just about making money, it’s about becoming the best trader you can possibly be.
To be the best trader artinya kudu terus melakukan proses perbaikan, proses peningkatan skill, dan salah satu caranya adalah dengan membuat trading diary, mencatat dan mendokumentasikan analisa dan trading record kita. Mana keputusan beli yang menghasilkan cuan yang banyak, dan mana keputusan beli yang akhirnya bikin kita cut loss. Apa yang mendasari kita beli saham dan akhirnya cuan, dan apa yang membuat kita beli saham lalu cut loss. Trading yang menghasilkan cuan, dipelajari dan diterapkan terus menerus, yang mengakibatkan kerugian, dicari tahu mana salahnya dan jangan diulangi. Terdengar klise? | Gak mungkin lah, kan klise sudah meninggal |..itu chrisye mas bro|…#garing.#siap2ditimpuk

2.    Believe in yourself

Kalau bukan kita yang percaya pada diri kita sendiri, lalu siapa lagi yang akan percaya?
Gw gak pede euy, aku kan baru belajar TA belum jago, duuh tadi salah beli gak ya?? Kayaknya gw gak cocok trading deh, rugi mulu neh, ini yang lain pada cuan kok gue gak sendiri ya?? Pernah gak kita mengalami dialog seperti itu di dalam pikiran kita sendiri? Bahwa kita meragukan kemampuan diri kita sendiri, bahwa kita kurang pede terhadap apa yang sudah kita pelajari. Sering menyalahkan diri sendiri ketika loss meskipun kita sudah menyadari bahwa loss adalah bagian dari trading yang tidak bisa kita hindari dan harus dengan lapang dada kita terima. Stress dan panik saat salah ambil keputusan yang akhirnya takut untuk mengambil keputusan yang lain.
Untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan pikiran positif kita bisa bergabung dan bergaul dengan komunitas trader yang supportif, mau berbagi dan sharing. Yang tetap memotivasi kita ketika mengalami kerugian dan mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam euphoria ketika menikmati keuntungan. Mengajari kita bagaimana menerima kerugian sebagaimana kita menerima keuntungan, mengajari bagaimana menikmati trading kita. you must be passionate about what you are doing. When you love doing something, you will persist with it.
Musuh utama trader adalah diri sendiri dan bukan Bandar gorengan, So, believe in your self dan kuasai diri sendiri. You can be as good as the best trader you know, it’s all about belief.

3.    Rajin-rajinlah evaluasi diri sendiri
 

Paling gampang, ukur performansi return trading kita setiap bulan, tiap tiga bulan, enam bulan dan tahunan, lalu bandingkan dengan return reksadana atau IHSG. Jika mau lebih detail hitung juga berapa banyak kita take profit dan berapa banyak kita cut loss, hitung persentase nya. Jika return trading kita lebih besar dari return IHSG atau return instrument investasi lainnya, bisa kita anggap trading style yang kita pakai sudah lumayan cocok dengan karakter kita, bahwa perjalanan trading kita sudah berada pada jalur yang benar. Jika suatu saat performansi trading kita turun, segera evaluasi apa yang salah, apakah trading style kita tidak cocok dengan kondisi market saat itu, apakah indikator yang kita pakai kurang cocok, apakah money management yang kita terapkan kurang tepat??
 

4.    Terus asah kemampuan
 

Jangan pernah berhenti belajar. Belajar bisa dari mana saja, dari chatting dengan trader yang kita kenal, dari internet, dari twitter, dari facebook, dari youtube, dari buku dan bahkan dari setiap transaksi trading yang kita jalankan. Dan yang lebih penting, cari mentor trading yang bisa membimbing perjalanan trading kita, menemani saat-saat susah trading, mengingatkan saat diberi kemudahan. Mentor adalah orang yang bisa membuat trading kita lebih baik, dan bukan orang yang memberikan janji janji surga. Mentor adalah orang yang turut serta mengasah kemampuan kita, orang yang bisa kita jadikan panutan dalam perjalanan trading kita.
 

5.    Menikmati setiap trading
 

Perjalanan trading adalah perjalanan yang akan berlangsung lama dan kadang membosankan. Oleh karena itu mencari tahu bagaimana agar kita bisa menikmati trading akan membantu kita merasa nyaman dengan perjalanan itu. Cara masing-masing trader mungkin akan berbeda, yang perlu dipahami adalah trading bukanlah full day activity, tidak ada keharusan untuk seharian penuh monitor running trade, tidak ada kewajiban untuk beli dan jual tiap kali buka Online Trading. Lakukan aktifitas lain jika memang market tidak mendukung untuk melakukan aktifitas jual beli, tutup laptop dan jalan-jalan atau ngobrol dengan teman saat kita gak nyaman dengan gerakan index.
Everyday is not a trading day!!

Trading is a journey of self-discovery..enjoy the journey!!!