Thursday, August 7, 2014

Bonus..

Memiliki pasangan seorang wanita seperti Raisa, Maudy Ayunda maupun Olla Ramlan mungkin menjadi dambaan sebagian lelaki normal, sebagian yang lain gak tahu mendambakan wanita seperti apa J. Kenapa Raisa, Maudy Ayunda dan olla ramlan menjadi dambaan sebagian lelaki normal?? Karena memiliki pasangan seperti mereka kita tidak hanya mendapatkan seorang pendamping hidup yang cantik saja, tetapi kita juga akan mendapatkan banyak bonus yang menyertainya. Wajah cantik yang bikin kita betah untuk memandangnya seharian penuh hanya fitur dasar yang kita dapatkan, di luar itu kita akan mendapatkan bonus pasangan dengan tubuh sexy yang bikin lelaki mempunyai fantasy yang you know lah, belum lagi bonus teman diskusi yang menyenangkan, hingga bonus suara merdu live yang mungkin akan kita nikmati secara special ketika kita lagi berantem.

Cuma..perlu diingat, bahwa bonus bonus tadi tidak bisa kita dapatkan secara free. Boro boro free, bonus bonus tadi juga tidak akan kita dapatkan dengan mudah. Laki laki yang ingin mendapatkan raisa, maudy ayunda maupun olla ramlan harus sadar bahwa untuk bisa menaklukkan hati mereka ada prasyarat yang harus kita penuhi, ada modal yang harus kita miliki, baik modal tampang maupun financial. Kecil kemungkinan seorang raisa, maudy ayunda atau olla ramlan memilih pasangan dari kalangan biasa seperti anda dan saya…hehe. Kalo anda merasa percaya diri bahwa mereka akan lebih memilih menghabiskan sisa hidup mereka bersama anda daripada dengan laki laki yang minimal sama dengan apa yang mereka miliki saat ini, ganteng, tubuh atletis dan mapan dalam segala hal, saya cuma bisa bilang ke anda… sadar woyyy…sadar !!!

Berbicara mengenai bonus, tentu masih hangat dalam ingatan kita mengenai beberapa materi kampanya pada pemilihan presiden Indonesia yang baru saja selesai. Beberapa pendukung Jokowi selama masa kampanye memunculkan alasan kenapa harus memilih Jokowi sebagai presiden. Dan salah satu alasan yang mereka kemukakan khususnya bagi pemilih warga Jakarta adalah ketika mereka memilih Jokowi sebagai presiden, maka mereka mendapatkan bonus yang tidak kalah hebat, tidak kalah jago dari Jokowi. Jika jokowi terpilih menjadi presiden, maka warga Jakarta akan mendapatkan bonus Ahok sebagai gubernur Jakarta. Apakah bonus ahok ini menjadi faktor yang menyebabkan peroleh suara Jokowi di Jakarta cukup besar..saya tidak tahu. Yang saya tahu bonus bukanlah tujuan utama kita dalam melakukan sesuatu. Namanya aja bonus, sesuatu yang akan kita dapatkan setelah kita juga mendapatkan hal mendasar dari apa yang kita lakukan. Dalam kasus Jokowi, bonus ahok baru akan kita dapatkan ketika banyak orang memilih Jokowi dan kemudian Jokowi dilantik sebagai presiden. Contoh lain, bagi seorang karyawan yang bekerja pada sebuah perusahaan, bonus adalah sesuatu hal yang mereka dapatkan setelah mereka mendapatkan sesuatu yang sifatnya mendasar, yakni gaji yang mereka terima tiap bulan, itupun kalo perusahaan merasa perlu untuk memberikan bonus. Dari sini berarti ada bonus yang sifatnya given, melekat seperti bonus yang kita dapatkan dari seorang raisa, maudy ayunda ataupun olla ramlan, dan ada juga bonus yang sifatnya optional, tergantung dari performansi ataupun kebijakan pihak lain.

Terkait dengan trading, mungkin tidak banyak yang sadar bahwa dalam trading juga kita bisa mendapatkan bonus dari keputusan kita menekuni aktifitas di pasar modal tersebut, setidaknya bagi saya seperti itu. Sadar gak sih bahwa ketika kita trading, ada kesenangan tersendiri yang kita rasakan, ada lonjakan adrenaline yang kita nikmati hanya dari aktifitas kita duduk dan melakukan jual beli saham. Dan menurut saya, bonus dalam trading sifatnya given, melekat dengan aktifitas trading itu sendiri. Cuan bukanlah bonus dari aktifitas trading yang kita lakukan, cuan adalah reward dari trading kita, sama dengan gaji bagi seorang karyawan. Namun jika kita tidak perform sebagai seorang karyawan maka kita akan mendapatkan teguran dan peringatan dari perusahaan yang bisa sampai beberapa kali dari SP 1 sampai SP 3 hingga sangsi yang paling berat berupa pemecatan, maka dalam trading punishment ketika kita tidak perform bersifat langsung, tanpa teguran dan peringatan. Kalo kita tidak perform, maka kerugian sudah hampir pasti akan kita dapatkan. Jika sebagai karyawan ketika kita mendapatkan SP kita mungkin mengajukan sanggahan, gugatan ataupun mendekati bagian HR atau atasan kita dengan memberikan bingkisan atau apa saja agar SP kita ditinjau kembali, nah kalo sebagai trader kita mau menggugat ke siapa? Kirim bingkisan kemana??? Mau mengajukan gugatan ke MK dan minta trading diulang karena kita merasa dicurangi oleh Bandar???

Sebagai reward, maka cuan yang kita dapatkan dari trading tentu saja berkaitan dengan skill trading yang kita miliki. Sama saja dengan gaji yang kita dapatkan sebagai seorang karyawan. Seorang karyawan baru dengan latar pendidikan master atau sarjana tentu saja akan mendapatkan gaji yang berbeda dengan seorang karyawan baru dengan latar pendidikan hanya lulusan SMA. Sebagai trader, apalagi trader newbie kita harus sadar bahwa cuan yang akan kita dapatkan tentu saja akan berbeda dengan cuan yang didapatkan oleh senior senior trader dengan skill trading yang jauh lebih mumpuni dari kita. Kesalahan mendasar dari seorang trader baru umumnya adalah berharap dan berfantasy mendapatkan cuan sebanyak trader lain yang dia kenal. Mereka seringkali lupa bahwa banyaknya cuan yang didapatkan oleh trader lain yang lebih senior adalah hasil dari belajar, hasil dari peningkatan skill trading yang mereka asah di pasar modal dalam jangka waktu yang cukup lama. Cepat kaya seringkali menjadi penyakit yang menentukan masa hidup seorang trader di pasar modal. Trader baru yang berharap cuan puluhan persen tiap bulan seringkali tidak berumur panjang, trader baru yang berharap cuan banyak seringkali melakukan kesalahan kesalahan mendasar dalam memilih saham, entah saham gorengan maupun warrant. Satu hari cuan besar, di hari lain harus gulung tikar.

Skill trading ini juga yang akan menentukan apakah kita akan menerima bonus trading kita atau enggak. Sama halnya prasyarat yang harus dimiliki untuk mendapatkan seorang raisa, Maudy Ayunda ataupun Olla Ramlan, maka skill trading adalah prasyarat yang harus kita miliki untuk mendapatkan keuntungan penuh beserta bonusnya dari bursa saham. Seorang trader dengan skill pas pasan mungkin tidak akan bisa menikmati aktifitas trading dia sebagaimana seseorang dengan skill trading yang mumpuni. Boro boro menikmati, ketika jam trading dimulai saat itu juga keringat dingin mengucur deras karena melihat portfolio yang merah membara dan modal trading yang menyusut dengan cepat. Seorang trader yang jago akan sangat menikmati aktifitas trading meski pergerakan harga naik turun tidak karuan. Dia akan tahu bagaimana memposisikan dirinya dalam kondisi market yang berbeda dan akan mampu mengatur psikologi trading dia. Jika orang bilang bursa kayak roller coaster, maka tidak semua orang membenci roller coaster, banyak juga orang yang ketagihan naik roller coaster karena menikmati adrenaline yang terpacu dari naik turunnya roller coaster tersebut. Sebagian orang, bisa jadi terkencing kencing melihat pergerakan naik turun saham di bursa, tetapi sebagian yang lain justru sangat menikmati naik turun saham tersebut karena justru disitulah kesempatan dia untuk mendapatkan keuntungan.


For some people..IDX is their Disneyland, how about you??

4 comments:

  1. Trading AISA bonus Raisa bisa gak Ko? he he he

    ReplyDelete
  2. Salam kenal bung kokolato... Saya seorang trader pemula yang baru belajar saham, membaca blog anda (selain terusbelajarsaham.blogspot.ccom) membuka sisi lain pengetahuan trading saya... Izin save ya bung, untuk dibaca offline berulang-ulang dan ditunggu sharing pengetahuan yang lainnya...

    ReplyDelete
  3. jika bisa mempergunakan kemampuan dengan baik maka trader bisa memanfaatkan kesempatan menggunakan bonus ini untuk mendapatkan kekauatn trading lebih baik, meski bonus di octafx tidak mencapai ratusn percent namun dengan pengelolaan yang tepat maka bisa menghasilkan startegi trading yang menguntungkan

    ReplyDelete