Monday, June 22, 2015

One Direction



Ketika sedang asyik menikmati Asian dolce latte dan focus pada layar macbook saya, tiba tiba tiga orang perempuan muda duduk di meja sebelah saya. Untuk sesaat konsentrasi saya sedikit buyar karena wangi parfum mereka begitu memanjakan indera penciuman saya. Saya yakin parfum yang mereka pakai adalah Black Opium dari Yves Saint Laurent karena wanginya begitu khas, begitu menyita perhatian. Mau gak mau saya pun kemudian mengalihkan mata saya dari layar macbook, tiga perempuan tadi ternyata memiliki wajah cantik yang ditunjang dengan bentuk tubuh yang sangat proporsional serta dandanan khas anak muda yang sangat fresh, warna baju ngejreng dipadu dengan hot pants serta sneakers…emejing dah. Tapi sayang, masih ada beberapa pekerjaan yang harus segera saya selesaikan sehingga keberadaan mereka di samping meja saya harus saya abaikan dan kembali focus pada slide slide presentasi yang sudah ditunggu.
Setengah jam kemudian, konsentrasi saya kembali buyar, ketiga cewek cewek lucu tadi tiba tiba ketawa cekikikan dengan suara yang agak keras. Dengan gaya bahasa khas Malaysian English, mereka asyik ngobrol soal artis idola mereka. Topik obrolan mereka adalah seputar boyband One Direction, betapa mereka sangat menyukai boyband asal London ini, betapa serunya OnTheRoadAgainTour 2015 yang sedang dijalani oleh One Direction saat ini dan betapa mereka sangat menyesali keluarnya Zayn Malik dari One Direction.
Pengen rasanya pindah ke meja sebelah, duduk bersama mereka dan berceramah kepada mereka agar mereka segera sadar dan insyaf dari kekhilafan mereka menyukai one direction ini. Pengen rasanya mengembalikan mereka ke jalan yang benar, bahwa boyband sesungguhnya adalah New Kids on The block…hahahaha ;-)
Saya sendiri tidak begitu asing dengan One Direction, sebagai anak gaul masa kini saya memang tahu beberapa lagu dari One Direction, bahkan beberapa lagu mereka menjadi penghuni tetap playlist saya untuk kegiatan yang berbeda, entah saat pergi ke Gym, saat lari ataupun saat menyelesaikan pekerjaan kantor. Lagu lagu One Direction seperti Story of My Life, What Makes You Beautiful dan Live While We’re Young adalah lagu lagu yang sudah sangat akrab di telinga saya. Jadi sedikit banyak apa yang diomongin oleh tiga cewek tadi masih sangat bisa saya pahami.
Bagi yang belum tahu, One Direction adalah boyband asal Inggris yang terdiri dari Niall Horan, Liam Payne, Harry Styles, Louis Tomlinson dan Zayn Malik yang akhirnya keluar dari One Direction pada bulan Maret lalu. One Direction lahir dari ajang pencarian bakat The X Factor pada tahun 2010 silam. Awalnya masing masing personil dari One Direction merupakan peserta untuk kategori Solo, tetapi mereka gagal maju dan juri The X Factor mempunyai ide untuk mengumpulkan mereka dalam satu grup boyband. Nama One Direction sendiri merupakan ide dari Harry Styles yang berpikir bahwa boyband bentukan baru tersebut harus pergi ke arah yang sama, ke satu arah yakni memenangkan kompetisi The X Factor tersebut. Meski pada akhirnya mereka gagal menjuarai ajang tersebut dan hanya berhasil menempati urutan ketiga, mereka dikontrak oleh Simon Cowell melalui perusahaan rekaman Syco Records dan telah menghasilkan empat buah album hingga saat ini yakni Up All Night (2011), Take Me Home (2012), Midnight Memories (2013) dan Four (2014).  

Berbicara mengenai One Direction, untung saja Harry Styles adalah seorang penyanyi dan bukan trader saham. Kenapa? Karena jika Harry Styles adalah seorang trader saham dan hanya berpikir bahwa pergerakan saham haruslah One Direction maka bisa dipastikan kekecewaan demi kekecewaan lah yang akan dia rasakan. Pada kenyataannya pergerakan harga saham bukanlah pergerakan yang sifatnya hanya One Direction atau satu arah, tetapi Three Directions, ada tiga jenis pergerakan dalam harga saham yakni Up (naik), Down (turun) and Sideways (Ngesot ;-).
Sayangnya, hal ini pula lah yang menjadi salah kaprah di banyak trader newbie, trader yang baru terjun ke dunia pasar modal. Banyak dari mereka yang berpikiran bahwa pergerakan harga saham hanyalah satu arah yakni naik, banyak dari mereka yang berpikiran bahwa setelah mereka beli saham maka harganya harus langsung naik, langsung cuan. Lha apa mereka pikir pasar modal itu pasare mbah nya, ngikut apa yang mereka mau, kayak mesin ATM yang langsung keluar duit begitu mereka masukkan kartu ATM..lha kok pueennakk.

Mungkin kesalahan pemikiran tersebut tidak sepenuhnya salah dari mereka para trader newbie yang mau melipatgandakan uang yang mereka investasikan. Mungkin sebagian kesalahan pemikiran tersebut juga disebabkan oleh seringnya orang orang norak di dunia saham yang sering pamer keuntungan yang mereka dapatkan, pamer keberhasilan trading mereka, pamer betapa hebatnya pilihan saham mereka, pamer betapa mudahnya mencari uang di saham. Ya memang si itu hak mereka, toh cuan juga cuan mereka, toh duit juga duit mereka, cuma kadang merasa miris aja sih karena kadang motivasi yang mendasari bukanlah motivasi untuk berbagi ilmu, tetapi sudah berbau bisnis. Dan memang, dunia investasi merupakan ladang bisnis yang sangat subur dengan target market yang cukup besar pula, tentu saja sangat menggiurkan bagi sebagian orang untuk mengolahnya menjadi sumber pendapatan. Tidak ada yang salah dengan itu sih J

Balik ke soal One Direction vs Three Directions. Ketika kini kita tahu bahwa ada 3 macam pergerakan dalam harga saham, lalu apa yang harus kita lakukan?. Jawaban paling logis tentu saja belajar dan mengasah kemampuan untuk menghadapi ketiga kondisi pergerakan harga tersebut. Kenapa ? karena memang ketiga pola pergerakan harga tersebut masing masing mengandung peluang untuk mendapatkan keuntungan juga, dengan begitu tidak perlu kita hindari, justru perlu kita manfaatkan keberadaannya sehingga kita bisa meraih keuntungan dalam kondisi apapun entah saat uptrend, saat downtrend maupun saat harga sedang sideways.

UPTREND
Secara singkat Uptrend adalah kondisi di mana harga saham naik secara kontinyu, arahnya ke atas lah kalo mau lebih singkat lagi. Cara paling gampang lihat saham uptrend ya kalo liat chart dan candlestick sahamnya bikin higher high dan higher low secara kontiyu. Acuan lain yang dipegang oleh para analis teknikal umumnya juga dengan melihat patokan garis moving average yang dipadukan dengan candlestick untuk menentukan apakah harga saham saat ini dalam kondisi uptrend atau tidak.  Garis moving average periode pendek yang berada di atas garis moving average periode yang lebih panjang bisa jadi salah satu acuan, kenapa? Karena itu berarti harga saham dalam beberapa hari terakhir lebih tinggi dibanding dengan harga saham dalam periode yang lebih lama.
Lalu strategy trading apa yang bisa diterapkan dalam kondisi harga sedang uptrend ini? Ya banyak sih…strategy trend following adalah salah satu strategy yang bisa diterapkan. Namanya aja trend following, mengikuti tren, intinya adalah kita tetap akan pegang saham tersebut selama trend nya tidak berubah. Lalu apa yang menjadikan trend saham tersebut berubah? Beberapa trader bisa jadi mengambil pendekatan yang berbeda, ada yang berdasar candlestick, ada yang berdasar garis moving average dan ada juga yang berdasar garis trendline.
Misal yang berdasar garis moving average, mereka akan menjual sahamnya jika harga saham turun di bawah garis moving average 10 hari…misalnya..
Yang berdasar candlestick, misal mereka akan exit ketika sahamnya membentuk pattern reversal yang diikuti oleh candle konfirmasinya, misal candle doji yang diikuti oleh candle dengan titik low yang lebih rendah dari candle hari sebelumnya.
Yang berdasar garis trendline, akan keluar dari pasar ketika harga saham tembus di bawah garis trendline yang ada.
Selain itu Penerapan trailing stop juga seringkali banyak membantu ketika kita sedang dalam posisi hold saham yang sedang bergerak naik atau uptrend.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa trendfollowing hanya berlaku untuk saham yang bergerak naik (uptrend) dan tidak berlaku untuk saham yang bergerak turun (downtrend). Dan tidak kalah pentingnya, trend following itu memperhatikan harga bukan saham nya..jadi beli saham yang sedang naik, bukan beli saham yang sedang nge-trend..


DOWNTREND
Downtrend mah gampangnya saham yang harganya turun mulu. Kalo pake patokan candlestick yang candlenya bikin lower low terus. Nasihat paling baik untuk saham yang kondisinya lagi downtrend ya jangan dibeli, sayang duit, sayang jantung. Tapi, bagi yang sudah biasa trading, kondisi saham downtrend juga seringkali bisa memberikan cuan yang cukup lumayan, syaratnya adalah kita entry saat awal awal terjadi perubahan arah dari downtrend mau menjadi uptrend, ya minimal ada tanda tanda downtrend nya sudah melemah. Bentuk candle dan posisi candle bisa dijadikan patokan untuk ini, misal tidak ada new low, tidak tembus support, ada candle doji di ujung trend, atau candle reversal lainnya…misaaaaal…

SIDEWAYS
Gimana sih kondisi saham yg lagi sideways itu?? Ya bayangin aja gimana suster ngesot…kira kira begitulah gerakannya, menyamping, kagak naik kagak turun. Beberapa orang bilang sideways itu trendless atau kagak punya trend…bener sih tapi kagak punya trend bukan berarti kagak bisa kasih duit. Asal jeli dan sabar justru bisa dapat duit banyak dari saham sideways ini ya minimal dapat uang ngopi lah. Paling gampang biasanya gini, saham sideways itu punya pola yang sama untuk beberapa waktu, dia tidak breakout resistance juga gak jebol support, nah di situ kan ada range antara resistance dan support, range itulah yang bisa digunakan trader untuk tektok dan ambil duit kopi. Strategy lainnya biasanya kita bisa cari saham saham yang dalam kondisi flatbase consolidation, range kecil dan berlangsung sudah cukup lama tapi volume selalu ada dan cukup besar, umumnya ketika nanti breakout akan lari kenceng, ngatjir kayak tuyul dikejar kuntilanak. Volume saat breakout dan lamanya dia konsolidasi umumnya jadi faktor yang menyebabkan dia lari kenceng, faktor lainnya ya tergantung mood bandarnya aja.


Memang, tidak ada keharusan bagi kita untuk trading pada ketiga kondisi tersebut, terlebih saat downtrend dan sideways. Tetapi ada kalanya counter trend trading pada saham downtrend merupakan strategy yang cukup mumpuni untuk menghasilkan keuntungan dalam waktu yang sangat singkat, syaratnya adalah kesiapan mental yang ditunjang dengan kemampuan trading yang mumpuni. Jika dua hal ini tidak dimiliki, maka duduk ditepi dan hanya melihat gerakan liar saham yang sedang turun adalah merupakan keputusan yang sangat bijak. Ada kalanya juga beli saham yang sedang sideways dengan volume yang selalu ada lebih nyaman di hati dan lebih menghasilkan dibanding dengan trading tiap hari.


Dah ah, awalnya mau ngomongin one direction malah jadinya ngomongin saham…hehehehe.


No comments:

Post a Comment