Wednesday, June 12, 2013

ALDO


ALDO accumulative buy area 650 - 620, extend to 600 if necessary.
Cut loss if close below 600..
Target price short term if break 660-680 area adalah harga tertinggi sebelumnya di 740, dan target jika breakout 740 adalah 810 dan 900.
Time Frame 3 - 6 bulan, bukan buat trading..

Disclaimer ON

Friday, June 7, 2013

Fast Furious 6


Saya yakin, banyak dari kita tahu mengenai film terbaru dari franchise Fast Furious yakni Fast Furious 6, dan saya yakin sebagian besar yang baca tulisan ini sudah menonton film tersebut. Fast Furious 6 atau dikenal juga dengan Furious 6 merupakan film terbaru dari kelanjutan petualangan Dominic Toretto dan Brian O’Conner yang dimulai 12 tahun yang lalu dalam film berjudul Fast and Furious, dan jika melihat ending dari Furious 6, maka besar kemungkinan bakal ada Fast Furious 7 dengan musuh utama adalah Ian Shaw, saudara dari Owen Shaw yang terbunuh di Furious 6 dan akan diperankan oleh Jason Statham, actor Inggris yang selama ini sosoknya melekat pada film The Transporter. Fast Furious 6 itu sendiri sayangnya hanya mendapatkan rating 7.7 dari situs IMDB, dan rating di rottentomatoes malah lebih rendah dari itu. Menurut saya, wajar sih ratingnya Cuma segitu, karena memang jika dibandingkan dengan seri sebelumnya di Fast Five tahun 2011 yang mengambil lokasi Brazil sebagai ajang kebut-kebutan maka Fast Furious 6 ini memang dirasa kurang greget baik dari aksi kejar-kejarannya maupun alur ceritanya. Meski begitu, sampai saat ini film Fast Furious 6 masih menduduki peringkat pertama Box Office Amerika dan sejauh ini sudah meraup 35 Juta dollar lebih. Di Indonesia sendiri, mungkin salah satu alasan yang menjadikan film Fast Furious 6 ini banyak ditonton oleh penggemar film di Indonesia adalah karena ada actor Indonesia yang ikut berperan di film Fast Furious 6 ini. Joe Taslim, actor Indonesia kelahiran Palembang, 23 Juni 1981 yang dulu dikenal sebagai bintang iklan Vitacharm (http://www.youtube.com/watch?v=SuYaeuZBi_g) dan juga mantan atlit judo nasional serta sangat populer setelah membintangi film The Raid bersama Iko Uwais, berperan sebagai Jah, salah satu pembunuh bayaran anggota team Owen Shaw. Peran Joe Taslim sebagai Jah ini juga tidak bisa dibilang ecek-ecek dan cukup membanggakan bagi insan film Indonesia, setidaknya karakter Jah ini bertahan sampai akhir film dan mati belakangan dibanding anggota team owen Shaw lainnya, terlebih Joe Taslim juga diberikan kesempatan untuk berbicara dalam satu kalimat bahasa Indonesia saat adegan kejar-kejaran di terowongan bawah tanah dengan ucapan “Vegh, hantam mereka!!”..

Lalu, kenapa kita membahas film Fast Furious 6 ini?? Dari keseluruhan film tersebut, ada satu hal yang menurut saya cukup menarik yakni dialog antara Owen Shaw dengan Dominic Toretto sesaat setelah Dominic Toretto menjelaskan luka-luka yang ada ditubuh Letty . Owen shaw berbicara mengenai “code” yang dia miliki, bahwa code yang dia anut adalah “precision” bahwa dia beranggapan anggota team adalah adalah layaknya moving part yang tidak segan dan tidak takut dia korbankan dan dia ganti dengan anggota team lain agar tujuannya tercapai, agar pekerjaan yang sudah direncanakan bisa diselesaikan dengan baik. Kenapa hal itu bagi saya cukup menarik? Karena sebenarnya, dalam trading, dalam berinvestasi di bursa saham kita juga melakukan hal yang sama. Salah satu tujuan dari kita berinvestasi di pasar modal tentu saja untuk melipatgandakan asset yang kita punya, untuk terus meningkatkan kekayaan kita, dan hidup nyaman pada akhirnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita membentuk sebuah team yang kita sebut dengan portfolio. Team yang berisi saham-saham terbaik hasil seleksi dan penilaian yang kita lakukan terhadap seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Proses seleksi dan pemilihan anggota team yang akan mengisi portfolio kita tentu saja membutuhkan perhitungan yang matang agar setiap anggota team yang terpilih merupakan saham terbaik di sektornya, agar kontribusi mereka terhadap portfolio secara keseluruhan cukup signifikan dan agar tujuan yang sudah kita tetapkan dapat tercapai. Lalu berapa banyak jumlah anggota team agar team tersebut cukup efisien dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan? Banyak teori yang mampu menjawab pertanyaan ini, Modern Portfolio theory nya Markowitz maupun Sharpe saya yakin mampu menjelaskan bagaimana membentuk portfolio yang optimal, tapi tentu saja hal tersebut tidak akan kita bahas dalam tulisan ini, biarlah orang lain yang lebih ahli yang mengupas secara tuntas mengenai cara Markowitz maupun sharpe. Jika saya yang ditanya mengenai bagaimana membentuk portfolio yang efektif tentu saja jawaban saya akan sangat simple, berapa modal yang anda tanamkan itulah yang akan menjadi dasar bagaimana membentuk portfolio yang efektif. Tidak ada aturan baku mengenai berapa jumlah saham yang benar dalam membentuk portfolio, apakah 3, 5 atau bahkan lebih dari 20 saham. Bagi saya, sedikit banyak, jumlah itu akan dipengaruhi oleh besaran modal yang kita tanamkan di pasar modal. Semakin kecil modal, maka jumlah saham dalam portfolio juga sebaiknya semakin kecil, semakin besar modal maka jumlah sahamnya akan berbeda tergantung dengan pilihan sahamnya. Sebagai contoh, modal 10 juta tidak bijaksana jika pilihannya banyak saham, sedangkan modal di atas 1 milyar tentu saja tidak bijaksana jika pilihannya Cuma satu saham saja meski dalam beberapa kasus kadang kita perlu full power pada satu saham.

Saya pribadi bukan orang yang terlalu mengagungkan diversifikasi meski saya di satu sisi juga percaya terhadap kemampuan diversifikasi dalam meminimalisir resiko yang kita hadapi. Bagi saya, perlu atau tidaknya diversifikasi seringkali bersifat situasional, ada kalanya kita perlu diversifikasi, tetapi ada kalanya pula kita perlu fokus pada satu saham saja. Keduanya mengandung dua resiko yang berbeda dengan tawaran keuntungan yang berbeda pula. Terlalu terdiversifikasi membuat keuntungan bisa jadi kurang maksimal meski secara teori resikonya menjadi semakin kecil, di sisi lain fokus pada satu atau beberapa saham membuat keuntungan menjadi sangat maksimal dengan resiko yang juga semakin meningkat. Tentu saja untuk fokus pada satu atau beberapa saham saja ada beberapa prasyarat yang harus terpenuhi terlebih dahulu, tingkat keahlian trading kita, tingkat pemahaman kita terhadap pasar dan tingkat keyakinan kita pada saham tersebut merupakan beberapa prasyarat yang harus terpenuhi sebelum kita memutuskan memfokuskan dana kita pada satu atau beberapa saham saja. Semuanya kembali kepada pilihan masing-masing, kembali kepada tingkat kenyamanan kita, 

Balik kepada pernyataan Owen Shaw tadi bahwa anggota team adalah layaknya moving parts yang seharusnya bisa kita korbankan dan kita ganti dengan yang lain demi tercapainya tujuan kita, maka seperti itulah seharusnya kita memperlakukan team yang mengisi portfolio kita. Meski saham-saham yang mengisi portfolio kita merupakan saham-saham pilihan yang sudah kita seleksi dengan teliti sebelumnya, ada kalanya mereka kurang perform dibandingkan dengan anggota team lainnya, ada kalanya kinerja mereka justru lebih jelek dari kinerja Indeks harga saham gabungan. Jika terjadi seperti itu, kita harus tegas dan legowo untuk mengorbankan anggota team tersebut, cut loss dan lalu menggantinya dengan kandidat saham pengganti yang lebih baik. Anggota team portfolio tidak seharusnya memiliki “code” family seperti yang dianut oleh Toretto yang ketika sudah kita pilih maka akan menjadi anggota team selamanya, hidup atau mati. Ketika ada anggota portfolio kita yang sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, sudah minus cukup dalam di portfolio, maka sudah selayaknya anggota tersebut kita keluarkan dari team portfolio agar keberadaannya tidak menyusahkan dan menghambat kinerja portfolio kita.

Sekarang, evaluasi portfolio anda, apakah team Portfolio anda sudah “Fast”, sudah cukup cepat dalam menghasilkan profit dan membuat anda semakin cepat melipatgandakan asset anda? Ataukah portfolio anda sekarang selalu membuat anda “Furious”, membuat anda marah karena performansinya melempem, jalan dengan gigi satu atau bahkan gigi mundur :-)..

Fast or Furious ???


Thursday, May 30, 2013

ISSP bagian dua

Berhubung marketnya gak terlalu menarik dan juga target pembelian hari ini sudah selesai, mari kita lanjutkan diskusi mengenai ISSP seperti dalam tulisan kemarin --> ISSP

Oke, jadi sekarang kita sudah tahu, setidaknya ada dua scenario yang bisa dilakukan oleh pihak yang punya kepentingan terhadap saham ISSP, langsung narik sahamnya atau jebol support dulu lalu akumulasi di bawah. Scenario mana yang akan dipilih tidak perlu kita pusing-pusing pikirin, yang perlu kita pikirkan adalah langkah antisipasinya terhadap dua scenario tersebut, apa yang akan kita lakukan jika ternyata scenario kedua dijalankan, ISSP dijebol supportnya, apa yang akan kita lakukan jika ternyata support 235 tetap bertahan dan harga merangkak naik.

Tetapi perlu juga diingat, bahwa anda sama sekali tidak perlu melakukan pembelian terhadap saham ISSP ini, gak ada keharusan untuk memilih saham ini sebagai pilihan trading maupun investasi. Terlebih jika anda mempunyai kandidat pilihan saham yang jauh lebih menarik, jauh lebih nyaman bagi anda dan jauh lebih menguntungkan potensi keuntungannya.

Oke balik lagi ke langkah antisipasi yang tadi, jika support 235 ISSP jebol, maka target penurunan menurut saya adalah ke angka 210 dan ekstrimnya malah bisa di bawah angka 200, tapi apa iya emitennya bakal rela harga sahamnya turun sejauh itu..hehe..jadi seandainya ada yang belum punya ISSP dan tertarik untuk beli ISSP maka level pembelian adalah mulai area 230 sampai 210, beli bertahap dengan jumlah lot yang semakin membesar di bawah, misalkan berencana beli ISSP sejumlah 1000 lot, maka modal pembeliannya bisa saja beli 230 100 lot, beli 220 300 lot beli 210 600 lot atau sesuaikan saja dengan strategi anda, itu hanya sekedar contoh saja..Sekali lagi, tidak ada kewajiban untuk membeli saham ISSP, toh secara teknikal jelek karena breakdown support. Yang perlu diperhatikan juga adalah bahwa akan lebih baik jika terdapat selling climax dalam perjalanan ISSP turun ini, ada satu hari dimana volume sangat besar tetapi volume penjualan berhasil diserap oleh buyer, volume besar, merah tetapi harga tidak turun lebih dalem. Umumnya momen ini bisa dijadikan sinyal awal untuk siap-siap melakukan pembelian meski untuk lebih amannya masih memerlukan konfirmasi candle hari-hari berikutnya.

Antisipasi kedua, jika tertarik membeli ISSP tetapi tidak mau membeli saat breakdown support?? Ya tunggu saja ISSP menembus resistance 260-265, sementara dia belum tembus resistance ya lupakan saja ISSP ini..

Saat tulisan ini ditulis, posisi bid offer ISSP adalah sebagai berikut :


posisi Offernya penuh dengan orang yang mau jualan dengan posisi bid yang relatif kosong karena belum banyak yang tertarik saham ISSP karena melihat peluang yang lebih baik di saham lain. Bisa jadi, jika seandainya ada guyuran kiri, maka lot lot yang termpampang di offer tersebut akan ikut buang kiri, bisa jadi pula lot lot yang terpampang di offer itu adalah lot lot yang sengaja dipasang untuk menjatuhkan mental trader/investor karena akan berpikiran ISSP akan susah naik saat jebol support nanti..we dont know for sure, hanya Tuhan dan Bandarnya yang tahu ;-)

Semoga bermanfaat :-)

Note: Tulisan ini merupakan pendapat pribadi, sekedar berandai-andai. Bukan ajakan untuk melakukan penjualan ataupun pembelian terhadap saham ISSP..Disclaimer ON.

Wednesday, May 29, 2013

Sogo Jongkok

Di dekat kantor saya, ada sebuah tempat yang sering disebut sebagai “sojong” alias Sogo Jongkok, sebuah tempat di mana banyak pekerja di daerah Jakarta pusat menghabiskan waktu istirahat makan siangnya untuk makan atau belanja berbagai kebutuhan di sana. Variasi makanan, pakaian, aksesoris dan segala macam kebutuhan tidak kalah dengan apa yang ada di SOGO, tentu saja dengan kualitas lokasi jauh di bawah SOGO dan harga yang jauh berbeda pula, oleh karena itu muncullah istilah Sogo Jongkok. Meski namanya kurang begitu ngetrend, namun kawasan Sogo Jongkok ini juga merupakan kawasan yang sudah tercover penuh oleh layanan wifi melalui program Indonesia Digital Society nya Telkom..hahaha.

Saya pribadi, meski tidak setiap hari, sering berkunjung ke kawasan sojong tersebut, terlebih ketika saya ngidam makanan ketoprak, karena memang harus diakui, ketroprak di sojong merupakan salah satu ketoprak terenak yang pernah saya nikmati. Tentu saja, karena lokasi sojong yang cukup membuat badan berkeringat untuk sampai di sana, akan sangat sia-sia jika ketika berkunjung ke kawasan Sojong hanya sekedar menikmati makan siang tanpa melihat-lihat barang atau aksesoris entah itu mainan, pakaian maupun pernak pernik lainnya. Satu tempat yang sering menjadi tujuan utama setelah makan siang adalah tempat abang-abang yang jualan DVD, dan seringkali uang yang saya habiskan di abang-abang DVD ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan uang yang saya keluarkan untuk makan siang saya. Makan siang yang hanya 10 – 20 ribu, tetapi belanja DVD bisa sampai di atas 50 ribu. Besarnya uang yang saya habiskan di abang-abang DVD tadi sayangnya seringkali tidak saya rencanakan, awalnya tidak ada keinginan untuk belanja DVD, niatnya hanya sekedar lihat-lihat, window shopping, tetapi seringkali berujung dengan belanja DVD, banyak lagi . Dan parahnya lagi, pembelian itu juga bukan karena kita berencana untuk menonton film tersebut, tetapi seringkali hanya karena keinginan sesaat, seringkali juga hanya karena abang penjual DVD nya bilang, Filmnya udah Ori nih bang, gambarnya bagus, text Indonesia nya sudah bagus, lalu seolah-olah kita terhipnotis dan langsung beli DVD tersebut padahal kita sudah nonton film itu di bioskop!!. Walhasil ketika kita sudah beli DVD tersebut, banyaknya DVD itu hanya akan teronggok di laci meja TV tanpa sempat kita tonton filmnya, kalaupun sempat kita tonton, paling hanya beberapa dari seluruh DVD yang sudah kita beli, tidak semuanya kita tonton. Anehnya, seringkali proses ini berulang terus menerus, minggu ini beli DVD, bawa pulang ke rumah, masuk laci, minggu depan beli DVD lagi, bawa pulang ke rumah, masuk laci lagi.

Seringkali, tanpa kita sadari, kita juga melakukan hal yang sama pada portofolio kita. Seringkali kita beli saham yang sebenarnya tidak kita rencanakan untuk beli tetapi hanya karena kita twitter atau lihat facebook seseorang kemudian kita beli. Dan seringkali pula, belinya lot eceran, tidak dalam jumlah yang cukup signifikan. Baca twitter si A icip-icip saham yang disebut oleh si A, lihat facebook si B ikutan beli saham yang direkomendasi oleh si B, dapat broadcast BBM ikutan nyemplung juga. Akhirnya, tanpa sadar portofolio kita isinya kayak toko kelontong dengan banyak saham tetapi lot nya kecil kecil, porsinya kecil, cuannya gak nendang, kalaupun loss umumnya kita biarkan karena merasa kerugiannya tidak signifikan.
Beberapa orang mungkin akan manggut-manggut sampai di sini, kok kejadiannya kayak gue banget ya?? Haha..iya apa iya?? ;-)

Apa sih yang sebenarnya terjadi??

Banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Beberapa diantaranya adalah karena kita kurang percaya diri terhadap kemampuan trading kita, kurang yakin terhadap analisa kita, sehingga selalu menganggap analisa orang lain terutama orang yang menurut kita lebih jago dari kita analisanya selalu benar. Kedua adalah karena kita tidak punya rencana trading pada hari itu, gak tahu mau beli apa di harga berapa. Karena kita gak tahu mau beli apa, akhirnya cari tahu dengan buka twitter, baca blog, lihat halaman facebook dan sebagainya. Betul apa betul ???

Masih ada beberapa faktor lain yang menyebabkan kita seringkali menjadi pengoleksi saham tanpa kita sadari. Sayangnya sudah jam lima yang berarti waktunya kita pulang..hahaha 

See you !!


ANJT


Secara TA sebenarnya saham ini belum bisa dianalisa karena data yang menjadi dasar analisis belum memenuhi syarat, datanya masih terlalu sedikit. Tetapi jika mau dipaksakan analisanya, maka hasilnya adalah seperti gambar di atas...namanya juga dipaksakan tentu saja sangat bisa diperdebatkan..hehe
Support terdekat ada di area 1320 - 1280, target jangka pendek di 1430, target selanjutnya di 1600..
ada pendapat lain?

Disclaimer ON

ISSP


ISSP atau PT Steel Pipe Indonesia (www.spindo.com) baru seumur jagung terdaftar di bursa efek Indonesia. Namun, tidak seperti emiten-emiten lain yang merasakan manisnya kesuksesan listing di bursa, ISSP justru merasakan kebalikannya, hari pertama sahamnya diperdagangkan di bursa malah terjadi penjualan dalam jumlah yang sangat besar, sehingga pada hari pertama listing saham ISSP turun dari harga tertingginya, dibuka pada angka 300 sempat naik hingga 320 lalu mengalami tekanan jual hingga turun ke 270 kemudian melakukan perlawanan dan berhasil tutup di angka 290, turun satu poin di bawah harga perdananya yang 295. Entah emang begitu skenarionya, atau memang mereka mempunyai definisi mengenai kesuksesan listing di bursa yang berbeda dengan emiten lainnya, di saat emiten lain mendefinisikan kesuksesan listing dengan membuat harga sahamnya mengalami auto reject, ISSP mendefinisikan kesuksesan dengan penurunan harga saham dari harga perdana. 

Bagi sebagian orang, mungkin masih menjadi tanda tanya, kenapa saham yang “katanya” punya fundamental yang cukup bagus dibandingkan dengan saham lain dalam sector yang sama semisal BAJA dan KRAS malah berakhir dengan cukup tragis di hari pertama listingnya. Beberapa orang mungkin berpikiran, faktor underwriter cukup berperan dominan dalam ketidaksuksesan listing saham ISSP tersebut, beberapa yang lain mungkin berpendapat bahwa saham ISSP memang tidak cukup menarik bagi mereka. Apapun itu, dari hari pertama listing hingga saat ini, tiga bulan setelah diperdagangkan, saham ISSP belum juga berhasil kembali bangkit, di saat Indeks Harga Saham Gabungan membungsungkan dada mencetak harga tertinggi baru, ISSP malah tertunduk lesu, semakin turun dan turun mendekati harga terendahnya di 235 yang tinggal menunggu waktu untuk disambangi atau bahkan ditembus. Entah karena faktor underwriter, entah karena faktor lain yang bikin saham ISSP ini kurang menarik bagi investor atau trader yang jelas, seharusnya ada yang salah dengan pergerakan saham ISSP ini.

Faktor fundamental mungkin tidak sepenuhnya bisa kita salahkan terhadap buruknya pergerakan saham ISSP ini. Pada triwulan pertama 2013 ISSP membukukan laba bersih sebesar Rp79,37 miliar atau melonjak sebesar 876,26% bila dibandingkan dengan Laba bersih pada kuartal I tahun 2012 sebesar Rp8,13 miliar. Memang, kenaikan laba bersih tersebut sebagian besar disumbangkan dari menurunnya beban pokok perusahaan dan bukan dari meningkatnya penjualan, tetapi tetap saja kenaikan laba bersih yang cukup signifikan tersebut tidak bisa diabaikan begitu saja. Umumnya pengumuman kinerja keuangan baik kuartalan maupun tahunan akan dimanfaatkan oleh emiten atau siapapun untuk mengangkat harga saham, karena pada saat itu, sentiment positif dari laporan keuangan dan euphoria market participant akan mempermudah dalam usaha untuk mengangkat harga saham. Dan sayangnya, ini tidak terjadi pada saham ISSP, balik lagi, perlu dipertanyakan apakah definisi tentang kesuksesan oleh siapapun yang berwenang terhadap saham ISSP ini berbeda dengan definisi tentang kesuksesan pada umumnya..hehe.

Kalau menurut saya, buruknya kinerja harga saham ISSP yang terjadi dari hari pertama listing hingga saat ini, sedikit banyak dipengaruhi oleh banyaknya trader atau investor yang nyangkut karena pada saat listing saham ISSP ini gagal memenuhi ekspektasi investor maupun trader. Banyak yang nyangkut baik yang ikut book building, pooling maupun mereka-mereka yang ikut beli pada hari pertama saham ISSP diperdagangkan. Apa artinya? Artinya adalah ada banyak barang di investor/trader dalam kondisi nyangkut yang sudah siap sedia mengguyur harga saham setiap kali ISSP berusaha untuk naik. Kondisi ini menjadi sangat dilematis bagi siapapun yang berkepentingan terhadap saham ISSP, entah bagi underwriter maupun bagi emiten itu sendiri. Jika mereka berusaha untuk mengangkat harga sahamnya, tentu saja mereka harus berhadapan dengan sebagian trader/investor yang siap menjual sahamnya dalam keadaan rugi, yang berarti bahwa mereka harus mengeluarkan modal yang cukup besar untuk menyerap banyaknya saham yang harus dimakan dalam perjalanan naiknya saham ISSP tersebut. Masalah tidak berhenti sampai di situ saja, dengan mereka menyerap saham trader/investor yang siap menjual sahamnya dalam keadaan rugi berarti bahwa saham yang mereka pegang menjadi semakin banyak yang berarti timbul masalah pada saat mereka akan menjual saham tersebut dikemudian hari, apakah mampu diserap oleh pasar, apakah masih menarik bagi trader/investor dengan histori listing yang cukup jelek tersebut? :-)

DIlematis kan?? Di sisi lain, ada alternative scenario yang bisa mereka lakukan sebenarnya. Sebagai mana kita ketahui, sebagian besar trader/investor menggunakan teknikal analisis sebagai pertimbangan mereka dalam melakukan pembelian maupun penjualan, oleh karena itu setiap kali ada gerakan saham yang sesuai dengan teknikal analisis yang diyakini entah itu penembusan resistance maupun jebolnya sebuah support umumnya akan diikuti oleh aksi beli maupun aksi jual bagi yang mempunyai saham tersebut. Dalam kasus ISSP, lebih mudah untuk menjebol support ISSP daripada menembus resistance ISSP. Kenapa? Karena saat ini trend saham ISSP dalam kondisi downtrend dan support terakhirnya sudah sangat dekat, sedangkan titik-titik resistance ISSP jumlahnya cukup banyak mulai dari 255 hingga angka 320. Dari histori, harga terendah ISSP yang pernah terjadi adalah di harga 235 dan harga terendah selama satu minggu terakhir adalah di harga 240. Perlu kita lihat juga bahwa, angka 235 yang dulu pernah terjadi diyakini merupakan sebuah kesalahan trading, mungkin ada trader yang sebenarnya mau menjual saham ISSP di harga 285 tetapi karena masih ngantuk atau kenapa malah tertulis angka 235 dan bukan 285. Harga ISSP sendiri pada hari sebelumnya ditutup pada harga 280, jadi cukup masuk akal kalau dia ingin menjual sahamnya di 285, toh cuma satu poin, begitu kira-kira pemikirannya. Dari situ, karena angka 235 terjadi karena ketidaksengajaan asumsinya adalah psikologi support tersebut tidak cukup kuat untuk menarik market participant bertarung di angka 235.

Jadi, berbeda dengan scenario pertama yang langsung mengangkat saham ISSP, alternative kedua ini skenarionya adalah berusaha untuk menjebol support 235. Gimana caranya? Ya guyur aja tuh bid yang ada di kiri, makin deras guyuran makin baik, makin dalem jebol support 235 makin baik. Modalnya darimana? Kalo sudah punya saham, ya guyur aja dengan saham yang ada, kalo dirasa kurang cukup untuk menjebol support 235 ya tinggal minjam saja sama yang punya saham ISSP dalam jumlah yang cukup besar, nanti tinggal dikembalikan beserta bunganya.

Kenapa harus jebol support 235 ? balik lagi, selama ini angka 235 merupakan harga terendah yang pernah dicapai ISSP dalam tiga bulan terakhir ini, terlebih, seperti tadi dijelaskan, angka 235 ini asumsinya tercipta karena kesalahan trading, karena ketidaksengajaan, sehingga secara psikologis seharusnya tidak akan muncul perlawanan berarti dari trader. Tentu saja, sebelum menjebol support 235, perlu disediakan dulu dana dalam jumlah yang cukup besar, berapa besarannya mungkin bisa melihat rata-rata value transaksi ISSP tiap harinya, taruhlah asumsinya butuh modal hard cash 10 Milyar di luar modal saham untuk menjebol support 235 tadi. Buat apa cash sebanyak itu? Tentu saja, harapan ketika support 235 dijebol adalah trader dan investor yang selama ini memegang saham ISSP akan panic melihat support yang selama ini menjadi sandaran hidup mereka dijebol dan berlomba-lomba untuk menjual sahamnya karena takut saham ISSP akan turun lebih dalam tanpa rem dan kerugian yang akan mereka alami akan menjadi lebih besar. Nah, ketika trader/investor yang selama ini memegang saham ISSP berlomba-lomba menjual sahamnya dalam keadaan rugi, mereka yang punya kepentingan terhadap saham ISSP, pelan-pelan mulai melakukan pembelian, menampung saham buangan tadi. Sampai berapa lama dan berapa banyak saham yang perlu ditampung, tentu saja memerlukan perhitungan tersendiri, yang jelas jumlahnya harus cukup untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham ISSP dan mengkompensasi modal yang nantinya harus dikeluarkan saat mengangkat harga saham ISSP tersebut. 

Emang apa bedanya scenario pertama dengan scenario kedua?? Tentu saja berbeda dari sisi modal yang dibutuhkan dan yang harus dikeluarkan oleh yang punya kepentingan. Skenario pertama yang langsung mengangkat saham ISSP relatif membutuhkan modal yang lebih besar dengan range keuntungan yang bisa jadi lebih sedikit. Kenapa? Karena mereka membeli saham-saham trader/investor yang selama ini nyangkut dan kemudian jualan dalam perjalanan mereka mengangkat saham ISSP. Skenario kedua, akan lebih murah dari sisi modal yang dibutuhkan atau bisa jadi besaran modalnya akan sama dengan scenario pertama tetapi range keuntungannya akan lebih besar. Kenapa? karena rencananya adalah menampung saham-saham yang “terpaksa” di cut loss oleh para trader saat support terakhir di 235 dijebol. Untuk menjalankan scenario kedua ini dibutuhkan modal awal berupa saham yang akan digunakan untuk menjebol support 235 tersebut, berbeda dengan scenario pertama yang relative tidak membutuhkan modal awal saham, meski seharusnya mereka pasti sudah punya modal awal saham tersebut. Dan seharusnya, scenario kedua ini akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan scenario pertama karena range potensi keuntungannya akan lebih besar dibandingkan dengan scenario pertama. Taruhlah misal, target distribusi sama-sama mulai di harga 400, jika memakai scenario pertama, misal mereka mulai makan barang trader mulai dari harga 240 ke atas, tetapi jika memakai scenario kedua, misal, dengan menjebol support, target mereka mulai nampungin barang-barang trader di harga 200 misalnya, range nya kan sudah berbeda..hehe.

Tentu saja sebelum menjalankan apapun scenario yang dipilih, mereka harus punya peta perang terlebih dahulu, tahu siapa musuh yang akan dihadapi dan kekuatan musuh tersebut, berapa banyak barang yang mereka punya. Akan lebih baik misalnya ketika peta perang sudah terbaca, sudah tahu siapa yang bakal dihadapi, kemudian didatangi dan bikin kesepakatan untuk sementara tidak mengganggu usaha mereka mengangkat saham tersebut. Toh kalo mereka mengganggu berarti mereka menjual sahamnya dalam keadaan rugi, kenapa tidak jualnya nanti saja saat proyek tersebut sudah selesai dan melakukan distribusi bareng-bareng..toh sama-sama untung..hehehe

Sambung ntar…
Ada kerjaan dulu…haha.

Note: Tulisan ini merupakan pendapat pribadi, sekedar berandai-andai. Bukan ajakan untuk melakukan penjualan ataupun pembelian terhadap saham ISSP..Disclaimer ON.

Beberapa pilihan trading hari ini

APIC

PNBN

TAXI

CTRA

WIKA

Disclaimer ON..happy trading!!

Tuesday, May 21, 2013

Peta AISA


Berikut peta AISA menurut chart saya.
Titik breakout adalah 1400, meski kemarin sudah dilalui tetapi masih butuh konfirmasi apakah breakoutnya valid. Jika breakout valid maka target kenaikan AISA adalah ke angka 1480/1490 dan selanjutnya ke 1590/1600. Jika breakoutnya tidak valid, potensi pullback terdekat kembali ke 1370 dan ke 1340 atau bahkan ke 1280. Either way, menurut saya AISA merupakan salah satu kandidat yang menarik untuk dibeli.

Disclaimer ON

Monday, May 6, 2013

Get Well Soon Amigo..

Saya kurang begitu memahami penyakit apa yang sedang menjangkiti saham ini, di saat kawan-kawannya berlomba-lomba untuk menciptakan harga tertinggi baru, dia sendiri malah asyik melakukan diving dan tenggelam lebih dalam tiap hari. Mungkin kinerja keuangan yang tidak sekinclong kawan-kawannya yang membuat saham ini lebih memilih untuk turun di saat IHSG menciptakan rekor harga tertinggi baru.

Well, apapun yang sedang menjangkiti saham ini, saya berencana untuk membesuknya dan mengasih support agar saham ini segera sembuh dan bisa bermain-main lagi di level yang seharusnya dikisaran 300an. Bagi kita, area 240 - 230 merupakan area besuk yang bisa dijadikan pertimbangan, dan jika area 230 nya bubar segera lupakan saham ini karena dengan begitu asumis kita adalah penyakitnya sudah benar-benar kronis dan susah untuk disembuhkan lagi...
Get Well Soon Amigo !!!

Disclaimer ON




Wika Angelo

Mikha Angelo adalah salah satu penyanyi favorit saya di ajang kompetisi yang digelar oleh sebuah stasiun televisi swasta, selain shena tentunya :-). Kenapa saya suka Mikha, karena dalam pandangan saya, mikha adalah sosok perwakilan anak muda yang punya kombinasi yang cukup lengkap, punya tampang yang cukup lumayan, suara yang bagus, pandai bermain berbagai alat musik dan sedikit pemalu. Semua kombinasi itu cukup untuk membuat cewek-cewek mengidolakan dia. Sayang, minggu kemaren mikha harus tersingkir dari ajang kompetisi tersebut, tapi saya yakin, perjalanan karir musik dia tidak berakhir sampai di situ.

Sama halnya dengan Mikha, saham Wika merupakan salah satu favorit saya untuk sektor konstruksi. Meski sebagian berpendapat bahwa tren sektor konstruksi sudah mulai berubah, namun dalam pandangan saya wika cukup menarik untuk dipertimbangkan sebagai salah satu penghuni portfolio kita. Kenapa begitu? kalo kita lihat, trend kenaikan Wika cukup bagus, saat ini harga sedang berusaha untuk menembus resistance harga tertingginya di angka 2500 dan membentuk harga tertinggi baru. Konsiderasi kita selain trend sektor konstruksi yang kemungkinan sudah mulai berubah adalah bahwa dengan trend kenaikan Wika yang sangat stabil mungkin juga akan muncul beberapa pihak yang akan merealisasikan keuntungannya yang akan menghambat kenaikan Wika lebih lanjut. Pilihannya adalah breakout resistance 2500, konsolidasi di atas atau bahkan pullback dulu untuk ambil ancang-ancang. Saya pribadi cenderung tidak masalah dengan dua alternatif di atas, mau breakout mau pullback hayuuk aja, asal jangan konsolidasi lama-lama. Kalo breakout ya buy if breakout 2500 kalo pullback ya tungguin Wika di area 2250 - 2100, apalagi kalo support 2375 dijebol maka kemungkinan turun lebih lanjut jadi lebih besar, nge-swing sante ajah, masuk bertahap baik breakout maupun pullback. Target kenaikan Wika berdasarkan fibonacci adalah di 2725 dan di 3000.
Ya, semoga Wika mempunyai Xfactor yang akan mampu memberikan profit buat kita. :-)
Disclaimer ON


Monday, April 29, 2013

Prospektus Awal IPO PT. Mitra Pinasthika Mustika

PT. Mitra Pinasthika Mustika dengan kegiatan usaha di bidang Perdagangan, jasa, industri dan pengangkutan darat berencana melakukan IPO pada bulan Mei mendatang dengan penjamin pelaksana emisi efek adalah Morgan Stanley Indonesia, Deutsche Bank, DBS Vickers dan Indo Premier Securities.

PT. Mitra Pinasthika Mustika berencana melepas 1,015 miliar saham (28,28%). Dengan harga penawaran Rp1.500–2.000 per saham.


Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan untuk :

  • Sekitar 25% (dua puluh lima persen) akan digunakan MPMRent untuk mendanai akuisisi perusahaan penyewaan kendaraan atau bisnis penyewaan kendaraan lain yang potensial.
  • Sekitar 23% (dua puluh tiga persen) akan digunakan oleh FKT untuk pembangunan fasilitas pabrikasi dan pembotolan pelumas baru di pulau Jawa yang rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2014 dan diselesaikan pada tahun 2016.
  • Sekitar 19% atau sekitar Rp300.000 juta akan digunakan oleh Perseroan untuk membiayai akuisisi sisa saham FKT yang dimiliki Djajus Adisaputro sebanyak 25.262 saham
  • Sekitar 13% (tiga belas persen) akan digunakan oleh MPMRent untuk mendanai sebagian pembelian kurang lebih 3.000 mobil baru dari produsen mobil dalam waktu 12 bulan sejak selesainya Penawaran Umum Perdana, pembukaan kantor cabang baru di wilayah Banjarmasin dan Palembang mulai kuartal tiga tahun 2013 dan pendirian sekolah khusus pengemudi di wilayah Jawa Barat pada tahun 2014. Perseroan berencana menyalurkan dana ke MPMRent dalam bentuk tambahan setoran modal*);
  • Sekitar 8% (delapan persen) akan digunakan oleh MPMInsurance untuk mendanai ekspansi kegiatan operasi asuransi meliputi antara lain pembukaan kantor cabang baru di wilayah Makasar dan Palembang mulai kuartal tiga tahun 2013 dan/ atau akuisisi perusahaan atau bisnis asuransi yang potensial milik pihak ketiga. 
  • Sekitar 9% atau sekitar Rp150.000 juta akan digunakan oleh Perseroan untuk melunasi sebagian jumlah yang terutang berdasarkan Facility Agreement tanggal 9 Januari 2012 yang diperoleh Perseroan dari PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank ANZ Indonesia dalam waktu 12 bulan sejak tanggal Penawaran Umum Perdana.
  • Sisanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja Perseroan guna mendukung operasi Perseroan meliputi antara lain pembelian persediaan sepeda motor MPMMotor.


Selengkapnya bisa dibaca di prospektuk pada link di bawah

Prospektus Awal

Wednesday, April 17, 2013

FASW...Fast Forward??



Dua hari ini tertarik dengan saham FASW ini karena beberapa kali sempat terlihat cukup menarik perhatian di running trade. Kejadiannya hampir selalu sama, di satu sisi ada buyer yang tertarik beli FASW tetapi di sisi lain sepertinya ada seller yang belum rela FASW untuk naik..Si buyer selalu bersedia makan kanan sedangkan seller berusaha menahan offer..terlihat dari done summary di mana kejadian mayoritas terjadi di sisi offer..fase akumulasi? Dont know...yang jelas FASW menarik perhatian saya..dan saya juga tidak merasa ada yang sedang berniat untuk jualan dalam jumlah masive jika melihat formasi bid offernya.
Bisa jadi saya salah karena memang baru dua hari ini mengamati FASW dan ikut akumulasi kecil-kecilan sambil menunggu kemana arah selanjutnya dari FASW ini...
Dua hari pasang bid gak ada satupun yang dikasih, selalu harus makan kanan untuk bisa dapat FASW ini..semoga besok-besok bisa dapat antrian di bid..
Masuk bertahap makan offer sambil antri di bid dengan pembelian terakhir di angka 2600 atau 2550...
Target kenaikan saya adalah 2950 - 3000...semoga minggu depan angka ini sudah tersentuh melihat value dalam tiga bulan terakhir ini cukup besar kalo asumsi nya ada yang sedang akumulasi..
Sekali lagi, saya sangat bisa salah, hanya sekedar berbagi pandangan saja..bukan ajakan untuk membeli FASW ini. Yang jelas, saya punya saham FASW ini :-)

Disclaimer ON

Buat Trading Besok


buat trading besok..

Disclaimer ON

Friday, April 12, 2013

SIPD..kenapa menurut saya menarik..


SIPD sampai dengan hari kemaren sudah empat hari mengalami penurunan, ada empat candle merah, ditambah hari ini jika tetap merah maka total ada 5 candle merah, yang berarti selama satu minggu penuh SIPD diperdagangkan dalam zona merah. Bagi saya, meski SIPD mengalami tekanan jual yang hebat yang mengakibatkan turun selama empat hari, bak setetes air di padang pasir, ada secercah harapan di SIPD..hehehe, apakah itu?? Ada support EMA 200 yang secara konsensus harusnya menjadi support kuat yang seharusnya mampu menahan penurunan SIPD lebih lanjut. Support EMA 200 SIPD ada di angka 56 - 57 yang juga merupakan entry area.

Hal kedua yang bikin SIPD menarik adalah...ibarat kata cewek yang lagi datang bulan, lagi palang merah, tentu saja periode nya akan berbatas waktu..hal yang sama juga terjadi pada SIPD..anggap saja seminggu ini SIPD sedang mengalami datang bulan..normalnya sih durasi datang bulan cuma seminggu ya? jadi..SIPD tinggal nunggu naiknya sajah...target kenaikan terdekat ke area 62 - 64 dan selanjutnya ke 68

Kalo periode datang bulannya lebih dari satu minggu gimana??? ya berarti kita semua belum beruntung dan harus puasa...hehehe..

Disclaimer ON..
Yang soal datang bulan jangan dianggap serius ya :-)

Thursday, April 11, 2013

Quickie for today


Daftar kandidat untuk quickie hari ini...kalo gap up nya gede gak usah dikejar..

Disclaimer ON

Friday, April 5, 2013

BNGA...sekarang atau nanti..


BNGA merupakan salah satu saham yang masuk ke dalam daftar watchlist saya. Kenapa?? Karena, saat ini BNGA dalam fase sideways setelah sebelumnya sempat rally. Ibarat orang lagi lari, BNGA saat ini sedang ambil nafas setelah lari sprint. Peluangnya ada dua, dia ambil nafas untuk ancang-ancang lari lagi atau dia ambil nafas terus habis itu pingsan dan gak bisa jalan lagi...dan memang begitulah resiko kalo kita masuk ke dalam saham-saham sideways..

Range sideways nya sendiri adalah antara 1350 dan 1440...sehingga entry area nya adalah di antara dua angka tersebut bagi yang mau akumulasi buy BNGA...tentu saja semakin dekat dengan support semakin baik harga yang didapat. Yang jadi masalah adalah, kita tidak tahu masih berapa lama BNGA akan berada dalam fase sideways ini..sebulan, dua bulan atau bahkan tiga bulan atau bisa jadi malah kurang..we never know, saya pribadi si paling lambat mungkin hingga keluar laporan keuangan kuartal pertama 2013. Kalo mau aman dan tidak mau terjebak dalam fase sidewaysnya BNGA ya masuk ketika BNGA breakout range sideways nya, resikonya tentu saja harga yang kita beli pasti lebih tinggi apabila kita akumulasi buy saat sideways..tetapi umumnya ketika breakoutnya valid maka cuan dalam waktu singkat bisa kita dapatkan..Kalo gak mau ketinggalan ya atur posisi entry, bagi-bagi modal, masuk sebagian pada range sideways nya dan average up saat breakout.. resiko sebagian modal kita akan tidak produktif selama masa sideways tersebut..

Berapa target price nya? dari coretan saya, target price kalau BNGA breakout adalah ke harga 1530 dan 1660.

Jadi, beli sekarang atau nanti...semuanya terserah anda..

Disclaimer ON
Bukan ajakan membeli.

Thursday, April 4, 2013

EXCL


Saham EXCL merupakan salah satu saham yang mampu bertahan di zona hijau pada sesi perdagangan pertama siang ini, meskipun dari pergerakan intraday terlihat dengan jelas ada beberapa pihak yang berusaha keluar barang dengan cukup agressif. So far, demand dari buyer masih mampu menyerap besarnya size yang mau dibuang oleh seller hari ini.. Dan saya termasuk salah satu buyer yang menampung jualan seller tersebut meski tentu saja dengan besaran lot yang lebih kecil dibanding buyer yang lain..hehehe..

Kenapa saya memutuskan masuk EXCL hari ini? Jika kita perhatikan, short term trend EXCL sebelumnya adalah dalam fase sideways mulai dari akhir februari hingga awal april dengan range sideways di 5400 - 5200. Dan pada perdagangan kemaren EXCL berhasil keluar dari kurungan sideways nya dengan cukup meyakinkan, breakout resistance 5400 dengan volume yang cukup besar, meski pada akhir perdagangan harga tidak bisa tutup pada harga tertingginya. Wajar aja sih, setelah breakout 5400 saham EXCL menemui resistance EMA 200 di angka 5750 yang bikin beberapa orang yang hold EXCL maupun yang baru trading pada hari kemaren cenderung untuk take profit atau mengurangi loss. Resistance EMA 200 memang secara konsensus menjadi resistance yang cukup krusial karena resistance ini oleh banyak pihak dianggap sebagai titik yang memisahkan antara trend bullish dan bearish..Kejadian yang sama terulang hari ini, dimana pada harga 5750 terlihat banyak seller yang keluar barang, tetapi di sisi lain banyak juga pembeli yang memberanikan diri beli di harga 5750 ini.


Kenapa kemaren EXCL naik cukup tinggi ? Beberapa rumor menyebutkan bahwa kenaikan tersebut terkait dengan rencana EXCL untuk mengakuisisi salah satu operator telekomunikasi lainnya terkait dengan frekuensi 3G, tetapi hal ini tentu saja tidak bisa kita telan bulat bulat dan masih perlu kita klarifikasi validitas dari rumor tersebut. Yang jelas, memang dari sisi teknikal, memang cukup menarik karena berhasil breakout trend sideways nya.
Apa yang harus dilakukan bagi yang belum punya saham EXCL ?? ya gak harus ngapa-ngapain juga..kalo gak minat sama saham EXCL yang gak usah beli..toh gak ada yang maksa..tapi kalau tertarik seperti saya, ya bisa mempertimbangkan masuk saham EXCL dengan entry range di 5400 - 5600, mau spekulasi hajar kanan di 5750 juga boleh yang penting strategy entry nya harus dengan masuk bertahap, jangan sekali masuk hajar kanan. Sampai penutupan perdagangan sesi satu, EXCL memang masih belum bisa move on dari angka 5750...pertempuran antara seller dan buyer belum selesai di medan ini...pergerakan selanjutnya akan ditentukan apakah buyer EXCL mampu mengatasi perjuangan seller di titik 5750 ini. Jika buyer berhasil menang di angka 5750 dan EXCL bisa move on..maka target kenaikan saham EXCL adalah range 6000 - 6350, jika tidak berhasil mengatasi seller, maka target pullback adalah range 5400 - 5600..

Disclaimer ON..
note : penulis baru masuk EXCL hari ini :-), ini bukan ngomporin, bukan ajakan untuk membeli, sekedar berbagi pandangan sajah 

Thursday, March 28, 2013

Stock Screening ONS 28 Maret 2013



Stock Screening ONS berdasar data closing kemaren...
Hari terakhir trading di bulan maret semoga memberi cuan berlimpah buat kita semua...

Happy trading..have fun...enjoy your trading day..

Disclaimer ON

Wednesday, March 27, 2013

BWPT..menarik tapi sektornya belum..



BWPT chartnya cukup menarik..trend saat ini masih sideways dengan range yang cukup jelas di 1270 - 1360. Sayangnya sektoral BWPT saat ini masih belum dapat giliran manggung. Kalo dana terbatas, masukkin watchlist aja dulu sambil nunggu breakout, kalo dana tidak terbatas mungkin bisa dimasukkan ke dalam kandidat akumulasi buy, target terdekat adalah EMA 200 di 1380.

Disclaimer ON

Stock Screening ONS 27 Maret 2013


berikut hasil screening dengan menggunakan indicator One Night Stand berdasar data closing kemaren.

Semoga ada manfaatnya..silahkan pilih dan tentukan trading plannya.

Disclaimer ON

Monday, March 25, 2013

Video Cuplikan #tradergathering 24 Maret 2013

Berikut beberapa cuplikan video acara #tradergathering 24 maret 2013 di hotel Akmani Jakarta Pusat

Cuplikan @ariasantoso menjelaskan soal tacit Knowledge





Cuplikan @bagusperdana_



 Value Vs Growth Investing


Cuplikan lengkapnya bisa di lihat di youtube --> TraderGathering

Thursday, February 28, 2013

WINS update


Kampret adalah ketika saham sudah mulai anteng tapi menjelang closing ada yang buang kiri hingga closingnya menjadi kurang bagus, salah satunya WINS ini. Ketika harga sudah mulai anteng di 410, tetapi menjelang closing ada CC yang buang kiri sehingga closingnya meski cuma berbeda satu poin bikin candle nya jelek...kamfreeet :-) 

Berita bagusnya adalah meski candle jelek, closing WINS masih cukup aman karena berada di level supportnya di 405. Target resistance EMA 200 di harga 420 belum tersentuh, dan semoga hari ini target 420 tersebut bisa terlampaui dengan target kenaikan selanjutnya setelah breakout 420 adalah resistance 440, semoga hari jumat nanti angka 440 sudah tersentuh...ameeennn.
Kalo pullback area entry di 390 - 370.

Disclaimer ON


Tuesday, February 26, 2013

Stock Screening 26 Februari 2013


Disclaimer ON

Wintermar


Wintermar
Entry area 370 - 385/390
Target 405 dan 420 Short Term
chartnya biasa biasa aja sih...volume juga kagak ada...makanya jangan pada masuk dulu ye..ntar rebutan terus turun deh..hehehe

Disclaimer ON

Friday, February 22, 2013

Trading For A Living


Ketika orang mendengar kata trading for a living, banyak yang langsung mengasumsikan bahwa pasti dia adalah seorang full time trader, tidak punya pekerjaan lain selain trading. Saat ini menurut pengamatan saya memang terdapat kerancuan pengertian antara trading for a living dengan full time trader, meski secara kata per kata sebenarnya pengertiannya sudah berbeda.

Saya pribadi selalu mengartikan bahwa trading for a living bukan berarti kita harus meninggalkan pekerjaan kita sekarang, bukan berarti bahwa kita harus menjadi full time trader. Bagi saya, dengan bahasa Inggris yang seadanya mengartikan bahwa trading for a living adalah ketika kita memperlakukan trading kita secara serius sehingga hasil trading kita mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, bahwa kita serius berusaha untuk membuat uang yang kita investasikan di trading mampu bekerja sendiri buat kita tanpa harus kita awasi detik demi detik dan tanpa harus kita meninggalkan apapun pekerjaan kita saat ini

Memang, Alexander Elder dalam bukunya Trading for A living menyebutkan bahwa trading – you can be free. You can live and work anywhere in the world. You can be independent from routine and not answer to anybody. This is the life of successful trader. Di sisi lain Alexander Elder juga menegaskan bahwa you can succeed in trading only if you handle it as serious intellectual pursuit. Emotional trading is lethal. To help ensure success, practice defensive money management. A good trader watches his capital as carefully as a professional scuba diver watches his air supply.

Dari pernyataan Alexander Elder memang menyiratkan bahwa trading for a living itu menjadi seorang full time trader yang bebas bekerja darimana saja dan bebas dari rutinitas serta dari perintah siapapun, tapi ya balik lagi, menurut saya trading for a living itu tidak harus menjadi seorang full time trader, tidak harus berhenti bekerja, yang terpenting adalah bagaimana memperlakukan trading kita secara serius sehingga mampu membuat uang yang kita investasikan bekerja sendiri dan mampu untuk memenuhi kebutuhan kita.

Sama halnya ketika kita membangun bisnis, masa-masa awal mungkin masih memerlukan campur tangan kita dalam bisnis tersebut, masih harus kita monitor day by day, masih harus kita yang mengurusi detailnya. Tapi seiring dengan pertumbuhan bisnis kita, akan tiba saatnya bisnis tersebut berjalan tanpa campur tangan kita, tanpa harus kita monitor day by day, kita hanya tinggal melihat laporan saja, sambil melakukan apapun aktifitas yang kita senangi, jalan-jalan keliling dunia atau sekedar menjalankan hobi kita. Bisnis jalan, profit lancar, kita senang-senang..

Trading pun bisa seperti itu asalkan kita memperlakukan trading juga sebagai bisnis yang serius. Masa-masa awal mungkin masih harus memerlukan campur tangan kita, kita belajar menganalisa, belajar mengatur modal, belajar memahami pasar, belajar menemukan karakter trading yang cocok dengan kita serta sistem trading yang mampu mendukung karakter trading kita tersebut. Suatu saat, ketika kita sudah menemukan karakter trading yang cocok dengan diri kita sendiri, sudah menemukan system trading yang mendukung karakter tersebut, trading bisa jadi tidak harus kita monitor detik demi detik, tidak harus kita pantengi running trade dari opening sampai closing, tidak harus “terjebak” dalam rutinitas trading. Trading kita saat itu sudah menjadi trading auto pilot, trading sudah jalan dengan sendirinya dan kita pun bebas melakukan apa saja yang kita mau, jalan-jalan bersama keluarga, ngumpul bareng teman-teman atau bahkan bekerja sebagai seorang karyawan. Itu semua adalah pilihan kita, menjadi full time trader yang trading for a living, atau menjadi karyawan atau pekerja tapi juga punya bisnis trading for a living.

Apapun itu, yang jelas, kedua pilihan tersebut bukanlah hal yang mustahil asalkan dari awal kita memperlakukan trading kita sebagai sebuah bisnis yang serius. Dan layaknya sebuah bisnis, maka kita harus mempelajari segala hal yang berkaitan dengan bisnis tersebut agar bisnis kita sukses, stabil dan memberikan performansi yang cetar membahana :-)

Lalu, bagaimana agar performansi trading kita cetar membahana?? Mau gak mau memang 3 hal utama mengenai trading yang disampaikan oleh Alexander Elder yakni Mind, Money dan Method harus bisa kita penuhi bahkan kita kuasai betul. Itu semua adalah prasyarat yang harus dipenuhi agar hasil trading kita mampu memenuhi kebutuhan hidup. Dan perlu diingat, bahwa semua itu butuh proses, bahwa untuk menguasai ketiga hal tersebut banyak hal yang harus kita lakukan, banyak hal yang perlu kita korbankan baik dari sisi biaya maupun waktu. Kata orang, lebih baik mandi keringat saat latihan daripada mandi darah saat pertandingan, atau kalo orang bule bilang More sweat on the training field, less blood on the battlefield. Bahwa butuh latihan terus menerus, butuh semangat tidak kenal lelah, butuh motivasi yang tinggi agar kita mau terus belajar dan berusaha memahami market sehingga kita suatu saat akan jadi trader yang mumpuni dengan performansi trading yang cetar membahana. Tulisan saya mengenai trading is a journey of self discovery mungkin bisa memberikan pemahaman yang lebih baik. Tulisannya bisa dibaca di sini --> Trading is a journey of self discovery

Pertanyaan selanjutnya adalah, jika memang performansi trading kita sudah cetar membahana, sudah mampu memenuhi kebutuhan hidup kita, lalu mengapa kita masih bekerja, masih menjadi karyawan, masih tunduk pada aturan kantor, masih dimarahi boss yang mungkin gajinya masih lebih rendah daripada pendapatan trading kita?? Sekali lagi saya tegaskan, bahwa trading for a living adalah sebuah pilihan, apakah kita trading for a living dengan menjadi full time trader dan menjadikan trading sebagai satu-satunya aktifitas dan sumber penghasilan kita atau kita memilih alternative lain bahwa kita trading for a living dengan tetap menjalani apapun aktifitas yang menjadi kesibukan kita selama ini. Well balik lagi kepada pilihan masing-masing. Ada sebagian orang ada yang sudah begitu percaya dengan kemampuan tradingnya dan melihat trading sebagai sebuah pekerjaan yang sangat menjanjikan, sesuai dengan passionnya lalu memutuskan trading for a living dengan menjadi full time trader, tetapi sebagian yang lain ada yang belum terlalu percaya diri dengan kemampuan tradingnya sehingga masih membutuhkan sumber pendapatan lain meski saat ini performansi tradingnya sudah lebih dari cukup. Ada juga yang terpaksa harus bekerja demi status social, menjaga perasaan bapak ibunya atau bahkan mertua dan lingkungan keluarga nya, karena memang harus diakui, kultur masyarakat Indonesia yang sebagian besar belum mengenal trading dan investasi, masih memandang trading atau investasi bukan merupakan sebuah profesi ataupun pekerjaan yang menjanjikan dan bisa dibanggakan, terlebih stigma sebagian masyarakat kita yang menganggap trading identik dengan judi. Orang tua atau Mertua mana yang mau anak atau menantunya dikenal sebagai penjudi eh trader #curcol

Trading for a living dengan menjadi full time trader mah jelas, kerjaannya trading doang, full monitor market, nah trading for a living dengan tetap menjadi karyawan emang gimana caranya ?? ada beberapa pilihan si kalo kita tetep mau trading sekaligus tetap menjadi karyawan, kerja kantoran. Yang pertama, dan kemungkinan paling banyak dilakukan orang adalah dengan memilih trading berdasarkan fundamental atau dengan kata lain investasi. Beli saham untuk disimpan selama fundamental perusahaan masih bagus dan performansi bisnis perusahaan terus tumbuh, apalagi jika pilihan sahamnya adalah perusahaan dengan track record yang rajin memberikan deviden, capital gain dapet, bonus deviden juga dapet. Beli, tinggal tidur, dan bekerja seperti biasa. Pilihan kedua, memilih gaya trading dengan model swing trading, trading berdasarkan pendekatan analisis teknikal dengan time frame yang lebih lama, saham disimpan selama tidak ada perubahan trend atau belum memenuhi kriteria penjualan kita. Tidak perlu dimonitor tiap saat, cukup dimonitor setiap akhir hari, sepulang kita kerja atau setelah market tutup. Yang ketiga, trading secukupnya tiap hari. Maksud saya adalah bahwa trading itu bukanlah full day activity, bahwa trading itu seringkali cukup setengah jam, satu jam atau bahkan cukup lima menit dalam satu hari. Lho kok bisa?? Ya bisa saja, kenapa enggak, asal cuannya sudah cukup, target harian sudah terpenuhi kan gak perlu trading lagi. Masalahnya adalah, kita punya gak target harian, dan definisi cuan yang cukup bagi kita itu seperti apa?? :-) Dalam hal ini lebih enak menentukan target harian dalam bentuk nominal rupiah bukan persentase dan untuk menentukan target harian dalam nominal rupiah perlu juga mempertimbangkan total modal yang kita punyai. Misal modal 100 juta, saya rasa cukup masuk akal jika kita menargetkan profit harian 1 juta, sebulan sudah 20 juta, mayan kan. Bisa kah? Sangat bisa, modal 100 juta untuk dapat profit 1 juta itu kita hanya perlu cari saham yang naik minimal 1 persen kalau kita masuk full power di satu saham, tektok 1-2 point di saham fraksi 5 atau fraksi 10 pun sudah cukup ..tapi balik lagi syarat 3M, mind, money, dan method harus sudah kita kuasai. Alternative keempat, pake mechanical trading. Saat ini sudah banyak online trading yang menyediakan fitur automatic trading dengan syarat buy dan sell yang kita tentukan sendiri, yang perlu kita lakukan hanyalah menganalisa saham apa yang akan kita beli, bikin trading plan, rule buy nya seperti apa, entry di berapa, exit di berapa, stop loss di berapa. Setelah semuanya ada, tinggal kita masukkan parameter-parameter tersebut ke dalam online trading kita. Kalau sudah, biarkan sistem online trading yang bekerja untuk kita dan kita bisa kerja as usual, menjadi karyawan yang baik di kantor . Alternative terakhir atau alternative kelima untuk menjalani trading for a living dan tetap menjadi karyawan, kombinasikan semua pilihan yang sudah dijelaskan di atas…hehehehe.

Apapun pilihan anda, pertimbangkan masak-masak sebelum anda memutuskan akan menjadi seperti apa. Apalagi jika anda sudah mempunyai tanggungan keluarga, jangan egois untuk serta merta menjadi full time trader hanya karena melihat kesuksesan teman yang menjadi full time trader. Kalau kita belum terlalu percaya diri dengan kemampuan trading kita, belum stabil performansi trading kita yang jangan menjadi full time trader dulu, kalo nyangkut dan rugi, anak dan istri mau dikasih makan apa? Hehehe. Tapi kalo kita sudah sangat percaya dengan kemampuan trading kita, performansi return trading kita sudah stabil dan terus meningkat, punya orang tua yang rela anaknya menjadi trader, punya mertua yang ikhlas menantunya adalah seorang trader yang bahkan tidak bisa dicantumkan sebagai pekerjaan di kolom isian KTP apalagi mengajukan KPR ke Bank, boleh lah kita mempertimbangkan trading for a living dengan menjadi full time trader dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk anak dan istri.

Yang jelas, trading for a living adalah sebuah pilihan, maka pilih lah dengan bijak..
Salto mas bro

Wednesday, February 20, 2013

Stock Screening 21 Februari 2013


Silahkan pilih sendiri sahamnya, tentukan sendiri trading plannya, entry di berapa, exit di berapa..enjoy your trading..

Disclaimer ON

Stock Screening 20 Februari 2013


Hari ini welcoming new IPO...TPMA..PT. Trans Power Marine, Tbk

Disclaimer On

Friday, February 15, 2013

Stock Screening 15 Februari 2013



Jika trading adalah suatu hal yang dinamis, selalu berubah..maka tidak ada alasan untuk kita menyesal saat tak memperoleh keuntungan, karena kita tahu pasti, hal itu juga akan berubah...

apaaaa seehh...sorry agak melow gara-gara Glenn Fredly :-)

Disclaimer ON

Thursday, February 14, 2013

Stock Screening 14 Februari 2013




Life was like a box chocolate, you never know what you're gonna get - Forrest Gump

Trading juga sih..di antara list di atas, kita gak pernah tau apa yang bakal kita dapatkan..hehe..

Selamat Hari Valentine bagi yang merayakan..
Bagi yang masih jomblo..selamat melihat orang-orang merayakan hari Valentine..:-)

Disclaimer ON

Wednesday, February 13, 2013

SSIA



Chart per 13 feb 2013 13.30 WIB..
Buy if break 1420 Stop loss if below 1420
or multiple entry at 1420 - 1390 - 1350/1330 then cut loss if close below 1330
Short Term Target 1530, Next Target 1680

Disclaimer ON

Monday, February 11, 2013

SAME


Buy if break 1210..

Disclaimer ON

VIVA



Optimis awal perdagangan bakal naik dulu, tapi closingnya gak tau bakal seperti apa. Bandarnya demen maen roller coaster. Yang jelas bertahan di atas 560 bakalan cakep abis..

Disclaimer ON

Thursday, February 7, 2013

Stock Screening 7 Februari 2013



Silahkan dipilih sahamnya kakaaakkkk....liat-liat aja juga boleh, dibeli apalagi..

Disclaimer ON

Wednesday, February 6, 2013

MAng Gue Pikirin,,:



MAGP atau PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk merupakan salah satu contoh saham IPO yang gagal pada hari pertama listing, candle nya merah besar gitu, kayak lilin imlek. Penjamin emisi pada waktu itu adalah Valbury Securities ( CP ) dan Brent Securities ( HK ). Nah, yang menjadi pertanyaan adalah apakah Brent Securities ini masih terafiliasi dengan Multi Agro karena multi agro juga punya anak perusahaan yang bernama Brent Multidaya...sekedar kebetulan ataukah nama brent memang keren jadi sering dipake buat nama perusahaan? hehe..MAng Gue Pikirin...

Kenapa IPO MAGP gagal?? Kemungkinan karena investor tidak melihat prospek yang menjanjikan dari MAGP karena MAGP bergerak di perkebunan kelapa sawit yang saat ini masih cukup suram prospeknya meski MAGP punya kebun yang cukup di Kalimantan Barat, Aceh dan Riau, kedua karena penggunaan dana hasil IPO yang sebagian besar untuk pelunasan hutang dan ketiga karena mungkin underwriter nya kurang jago dalam menggoreng saham, padahal emitennya kelapa sawit, bisa dibikin minyak goreng buat goreng sampai garing...kriuk..kriuk....garing banget ya gue..haha..

Anyway, saya gak akan bahas soal fundamental perusahaan ini, karena memang kurang menarik. Yang mau saya bahas adalah dari sisi teknikalnya. Pada perdagangan kemarin, MAGP berusaha breakout resistance 112 yang merupakan harga tertinggi semenjak IPO, baru 14 hari perdagangan sih tp gak papa lah. Yang menjadi masalah adalah volume yang ada tidak cukup besar untuk bisa menembus resistance tersebut, meski pada perdagangan kemarin sudah mulai terlihat volume yang lebih besar dari volume perdagangan sebelumnya.

what to do??
Saran saya, jangan beli dulu, masukkin watchlist prioritas dengan rule buy adalah buy if break 112 dengan volume above average..
Kalo anda termasuk trader yang gatelan, boleh deh rubah rule buy nya jadi buy area di 112 - 105, tpi inget, resikonya adalah harga dibawa sideways dulu atau bahkan dibawa turun ke harga 100...kalo kuat nafas dan mau adu sabar ya monggo saja..kalo saya mending duitnya diputer di saham lain toh fundamental MAGP gak bagus-bagus amat, bandarnya juga belum keliatan..hehe..
Target harga..terus terang saya belum bisa itung target harga nya, mau pake apa? Fibo belum bisa dipake, pivot juga gak cukup valid karena datanya masih kurang...nanti saja kalo sudah breakout..wkwkwkwk

So, saran saya..selama MAGP belum break angka 112 MAng Gue Pikirin !!!
Salto mas bro..

Disclaimer ON

Tuesday, February 5, 2013

Stock Screening 5 Februari 2013


Naik dulu terus baru turun...atau..turun dulu terus baru naik..
Kira-kira bakal seperti apa skenario pagi ini melihat penutupan dow dan eropa yang kurang mendukung market?

Selamat berpikir..hehehe

Disclaimer ON