Monday, July 16, 2012

Gw Gak Bisa Ngomong!!


taken from http://www.aasthik.com 


Gue gak bisa ngomong!!! Itulah salah satu feedback yang gw dapat dari beberapa peserta #tradergathering yang sudah beberapa kali dilaksanakan. Dan gw setuju 100% dengan apa yang disampaikan oleh beberapa rekan tersebut, bahwa gw tidak cukup punya kemampuan untuk berbicara di depan public, di depan forum, di depan banyak orang. Makanya kalo diperhatikan, di awal setiap presentasi yang gw lakukan, pada saat gw menjelaskan siapa kokolato, selalu gw bilang “gw bukan trainer, gw bukan public speaker, gw hanyalah seorang trader” . Trader yang sangat menikmati aktifitas trading, sangat menikmati utak atik chart, sangat menikmati belajar soal trading, baik dari buku-buku trading maupun mentor trading dan rekan-rekan trader lainnya. Ya begitulah...

Gw memang gak bisa ngomong, tapi gw punya passion untuk berbagi, dan passion gw untuk berbagi mengalahkan ketakukan gw untuk ngomong di depan forum, di depan banyak orang. Dan disinilah gw akhirnya, berdiri di depan banyak orang, berbagi apa yang gw tahu, berbagi mengenai trading di #tradergathering dengan segala keterbatasan gw dalam menjelaskan, dengan segala rasa grogi, penyampaian yang masih belepotan sana sini, dan penjelasan yang gak bikin peserta makin paham tapi malah makin bingung..hehe. Kalo boleh salto mah mungkin gw dah salto bolak balik tuh di depan forum buat ngilangin grogi..wkwkwkwkwk.

Gw beruntung punya partner @ariasantoso, dan #tradergathering beruntung ada @ariasantoso, andy lau KW super kata orang-orang. Kalo @ariasantoso adalah KW supernya andy lau, gw adalah KW supernya @ariasantoso..wkwkwkwk. Aria santoso bukanlah pemateri di #tradergathering, dan dia memang gak pernah membawakan materi karena beberapa sebab khusus. Tapi keberadaan aria sebagai moderator di #tradergathering mampu menutupi kekurangan gw dalam penyampaian materi, dalam menjawab setiap pertanyaan peserta gathering. Tentu saja, pengalaman aria yang sebelumnya adalah seorang trainer membuat penjelasan yang dia sampaikan menjadi sangat menarik, memperkaya apa yang sudah gw sampaikan dan menyatukan penjelasan-penjelasan yang tadinya terpotong menjadi sebuah kesimpulan yang sangat baik. Dah ganteng, pinter, trader pulak…keren kan aria? :-)

Menjadi pemateri di #tradergathering merupakan pengalaman baru bagi gw, dan menjadi pemateri di situ bukan berarti gw lebih jago dari yang lain, bukan berarti cuan gw lebih besar dari yang lain, bukan berarti performance portfolio gw lebih kenceng dari yang lain. Gw jadi pemateri karena gw mau berbagi, itu doang. And you know what, I am excited about it. Setiap kali berbagi, seolah-olah ada energy yang begitu besar yang menyemangati diri..”cmon ko you can, cuek aja, gak usah malu ngomong di depan orang, just having fun  dan bla bla bla..”  Dan gw sadar, untuk sampai pada kualitas pembicara seperti aria butuh proses, seperti layaknya trading yang butuh proses. Untuk bisa bagus berbicara di depan forum juga harus bisa menikmati berbicara di depan forum, seperti layaknya menikmati aktifitas trading. Yes, I am struggling, but I am keep moving forward, better and better..

Semua pemateri di #tradergathering adalah trader, jadi maklumi jika penyampaian dan penjelasan mungkin belum seenak dan sebagus model edukasi saham lainnya. Dalam #tradergathering yang pertama kali diadakan, ada kang bagus putra perdana atau yang lebih dikenal dengan kang ocoy (@bagusperdana_) seorang ahli fundamental analysis yang turut menjadi pemateri. Kang bagus meski sangat menguasai Fundamental analysis tapi usianya masih sangat muda dan setahu gw masih jomblo. Entah karena jomblo sehingga kerjaannya ngutak atik laporan keuangan dan bikin financial modeling karena gak ada yang bisa di telp, di BBM atau bahkan di apelin, atau karena terlalu sibuk dengan laporan keuangan dan bikin financial modeling sehingga dia jomblo…hanya kang bagus yang bisa menjawab..haha..

Ketika kang bagus menyampaikan materi, saya yakin tidak semua peserta gathering paham apa yang dia sampaikan, tidak semua peserta mampu menangkap apa yang dia jelaskan, termasuk gw..wkwkwkwk. Dalam penyampaiannya, kang bagus banyak menggunakan bahasa Inggris karena begitulah dia tiap hari berinteraksi, karena buku-buku bahasa inggris lah yang setia menemani dia menjalani malam-malam yang sepi, buku-buku bahasa inggris itulah yang dia apeli setiap malam minggu..hahahaha..siap2 digampar neh gw..

Tapi itulah resiko ketika kita mau menggali keahlian yang kang bagus punya, mau menggali tidak hanya bagaimana membaca laporan keuangan tapi juga melihat prospek sebuah perusahaan dan bagaimana menghitung value perusahaan tersebut di masa mendatang, bagaimana caranya membeli value masa depan dengan harga sekarang. Kang bagus bukanlah orang yang rutin sharing di komunitas trader secara langsung, dan dia bersedia menjadi pemateri, bersedia sharing karena #tradergathering bukanlah acara komersial..coz it’s free…Gak akan sanggup bayar kalo mau bayar dia..itu katanya :-) Dah jomblo , sombong…hahahahahaha…kaboooorrrrrr..

Sayangnya, pada #tradergathering kemarin, kang bagus tidak bisa bergabung karena ada kesibukan di kegiatan kantornya. Keberadaan kang bagus di gantikan oleh @vicella, seorang analis fundamental yang punya berbagai sertifikat keahlian dari Wakil Manajer Investasi (WMI), Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) hingga lisensi underwriter. @vicella bekerja pada salah satu asset management di kawasan sudriman, dan tiap hari kerjaannya adalah utak atik dan analisa laporan keuangan sehingga nasibnya mirip dengan kang bagus, masih jomblo . Untungnya, tidak seperti kang bagus yang menyampaikan materi pake bahasa inggris, @vicella tidak menyampaikan materi dalam bahasa mandarin meski dia juga merupakan guru les mandarin . Dalam #tradergathering @vicella membedah mengenai laporan keuangan, mana yang harus diperhatikan terlebih dahulu, point mana yang penting dan sebagainya. Dia juga menyampaikan tips praktis bagaimana membaca analisa yang sering dikirimkan oleh analis-analis sekuritas, menerangkan mengenai siklus pasar saham dan hal-hal lain yang berhubungan dengan fundamental. Meski bahasan Fundamental Analisis cukup berat, tapi cara penyampaian @vicella cukup jelas dan praktis sehingga mudah dipahami, hal ini menurut saya ditunjang oleh background @vicella yang juga mantan trainer, tapi tidak seperti kerjaan dia dulu yang dibayar, di #tradergathering ini @vicella cukup dibayar dengan senyuman @ariasantoso…kita jodohin aja kali yak?? hahaha

#tradergathering memang sebuah acara gratisan, semua pemateri tidak dibayar satu rupiah pun. Tapi memang tidak 100% gratis, ada biaya yang tetap harus dikeluarkan oleh peserta #tradergathering untuk biaya sewa tempat dan biaya konsumsi, but that’s it..Cuma itu saja..Kalau suatu saat ada yang bersedia menyediakan tempat tanpa biaya sewa, peserta nya rela untuk tidak makan, atau ada yang bersedia menanggung konsumsi maka suatu saat #tradergathering akan benar-benar gratis tanpa biaya sepeserpun dari peserta.

Dan beruntung, #tradergathering, meski sebuah acara gratisan mampu menghadirkan seseorang seperti @desmondwira, seorang penulis buku yang sudah menulis enam buku mengenai saham dan forex. Hebatnya lagi, kemunculan @desmondwira dalam #tradergathering 14 Juli kemarin di Kelapa Gading adalah kemunculan pertama kalinya di depan public. Hanya bermodal ngopi-ngopi bareng ama @desmondwira dan pesan di BBM mampu meyakinkan pak @desmondwira untuk turut berbagi ilmu..berbagi memang bikin happy :-)

@desmondwira dalam #tradergathering kemarin membahas mengenai trader and gambler, beliau mencoba meluruskan mengenai apa yang selama ini terjadi di kalangan trader/investor, yakni membandingkan antara trader dan gambler, bahkan menjadi sebuah judul buku…censored 

Menurut @desmondwira, membandingkan trader dan gambler seringkali tidak apple to apple karena selama ini stereotype di masyarakat mengenai gambler itu selalu negative, bahwa gambler itu Cuma berspekulasi, gambler itu tidak melakukan analisis, gambler tidak punya money management, gambler tidak punya risk management, dan gambler tidak bisa berhenti gambling..but what gambler?? Gambler mana dulu??

Jika kita melihatnya dalam diri seorang gambler pinggir jalan, gambler kampungan, semuanya akan benar. Tapi bagaimana dengan seorang professional gambler??? Disinilah letak tidak apple to apple nya, kita sebagai trader membandingkan diri kita dengan gambler jalanan atau gambler yang tidak professional.  Tapi coba bandingkan seorang professional trader dengan professional gambler, misalnya seorang card player.



Dari perbandingan tersebut faktanya, seringkali seorang trader berada pada posisi yang lebih tidak mengenakkan daripada seorang gambler. We have to admit, even the smart traders are more gambler than gamblers…lalu semua peserta hening, dan membayangkan sebuah buku….censored  terlalu mendramatisir yak? :-)

We have to learn from gamblers, resiko yang ada pada gambler terbatas hanya pada permainan, sedangkan sebagai seorang trader, resiko bisa muncul dari mana saja. Faktanya, sebagai trader, kita trading dalam lingkungan yang sangat beresiko, oleh karena itu tugas utama kita sebagai seorang trader adalah mengurangi resiko tersebut sehingga relative kecil, think about risk first, than profit. Tetapi fakta yang terjadi di lapangan adalah sebaliknya, kebanyakan trader lebih memikirkan profit terlebih dahulu sehingga seringkali mengabaikan risk. Ketika ini yang dilakukan, mendahulukan profit sehingga mengabaikan risk, maka kebangkrutan selalu mengintai di belakang.

Kenapa kita harus fokus pada resiko?? Karena the secret of winning in stock market adalah survival, inget apa kata kakek buffet, rule number one is never lose money, rule number two, don’t forget rule number one. Lalu, bagaimana caranya mengurangi resiko?? Salah satunya adalah dengan selalu meningkatkan dan memperbaiki keahlian kita sebagai seorang trader, hanya trading/investasi di saham-saham tertentu yang memenuhi kriteria filtering saham kita ( baik dari sisi TA maupun FA ), bikin trading system sendiri, belajar dari trader yang sukses, dan jangan pernah lupakan untuk menerapkan stoploss.

Resiko itu sifatnya relative, resiko akan sangat tergantung dengan keahlian kita dan penguasaan kita terhadap medan. Sebagai contoh, lebih beresiko mana, kita ngebut 200 Km per jam di tol jagorawi dengan seorang lewis Hamilton ngebut 300 Km per jam di sirkuit Formula One?? Risk comes from not knowing what you are doing..Bagi Lewis Hamilton, ngebut 300 Km resikonya relative lebih kecil karena skill balap dia sudah sangat jago, mobil yang dia tumpangi sudah dilengkapi dengan berbagai sistem keamanan, sirkuit F1 sudah memenuhi standar keamanan internasional, nah kita?? Boro-boro dah..ngebut 200 Km per jam pake Avanza ya dah geter semua tuh body mobil, belum lagi ntar ada kucing lewat, orang nyebrang, penyempitan jalan dsb..

Meski resiko itu sifatnya relative, ada satu sahabat yang selalu setia menemani dalam ketidakpastian, dia adalah stop loss.  Stop loss akan membantu kita meminimalisir resiko, dalam ketidakpastian apakah sahamnya akan naik atau turun. Our goal is not to maximize profit but to minimize risk. Dan ini yang sering dilupakan trader, karena yang ada dipikiran hanyalah profit maka dia lupa menghitung dimana resiko nya. Ketika arah saham berbalik arah turun, dia bingung dimana harus keluar, ketidaktahuan menyebabkan dia tetap menyimpan saham yang terus turun, hingga pada akhirnya saham tersebut berhenti turun di angka 50, ketika ini terjadi cut loss pun sudah terlalu dalam untuk dilakukan, ibarat pacaran bertahun-tahun lalu harus putus, ketika harus putus pasti akan sangat dalam luka hatinya :-). Jika ini terjadi, lalu salah siapa?? Salah kita yang tidak menerapkan stop loss atau salah sahamnya yang turun sampai 50?

Begitulah beberapa hal yang disampaikan dalam #tradergathering, beberapa hal lain tidak layak untuk ditampilkan ke public dan cukup sebagai konsumsi peserta yang hadir dalam #tradergathering saja..hehe

Sampai ketemu dalam #tradergathering selanjutnya..semoga gue sudah bisa ngomong saat itu :-)


Berikut beberapa foto dari #tradergathering 14 Juli 2012

 






13 comments:

  1. Mantap mas bro! SALam kokolaTO ;)

    ReplyDelete
  2. Wah, MANTAB, bener-bener mengintisari dari #tradergathering kemarin, tapi tidak termasuk yg soal "gw gak bisa ngomong" loh ya, *takut ditimpuk :-)

    ReplyDelete
  3. Ga bisa ngomong,tapi bikin yang dengerin lebih speechless dibanding yg "ga bisa ngomong"

    ReplyDelete
  4. Wah Ko Elu mah Ngajak Ultimate-Fighting-Championsip nih... soal sharing gak sharing, yg gw tau selama gw kenal elo, elo en Hmin itu return-nya proven, Alpha-Masters. that alone bikin gw respek and willing to observe what was behind all that performance... andai gw jd Nubie, kalo boleh milih, mending liat dan dateng denger pembicara yg gak terlalu well-versed dalam nyampein materi tapi punya "Proven" Track Record daripada dateng dengerin Pembicara yang gak kompeten dan literally can't make good money in the market.

    ReplyDelete
  5. Ahahahahahahaha..ngajak UFC gimana kang? Kan gw bicara fakta..emang ente dah gak jomblo sekarang..hahahahaha..kabooorrr

    ReplyDelete
  6. Udah pantes nulis buku ni! Btw emang pacar bisa dicut loss?

    ReplyDelete
  7. gambar ilustrasilo alay banget Ko...

    ReplyDelete
  8. gak bisa ngomong tapi nulis panjangggg, ini pake spasi 2,5 ya ? he2

    ReplyDelete
  9. KOKO... kapan gathering lagi? ikutan dong

    ReplyDelete
  10. gimana bisa ikut gathering?? trims

    ReplyDelete