Tidak ada yang lebih
membahagiakan malam ini selain melihat kekalahan Liverpool atas Chelsea di
Anfield. Dan atas kebahagiaan tersebut saya ucapkan terima kasih dari lubuk
hati yang paling dalam kepada sang kapten steven Gerrard yang telah membantu
mewujudkan kekalahan Liverpool atas Chelsea di stadion kebanggaan para
pendukung Liverpool, Anfield.
Tentu saja tulisan ini tidak akan
berhenti hanya kepada ucapan terima kasih kepada steven Gerrard, tetapi sebelum
waktu anda terbuang percuma dengan membaca apa yang akan saya tulis ini, ada
baiknya saya beritahu bahwa apa yang saya tulis mungkin tidak sepadan dengan
waktu yang anda luangkan untuk membaca tulisan ini hingga tanda baca terakhir. J
Kenapa saya menulis kembali
setelah hampir satu tahun blog ini seolah olah mati suri ditinggal penghuninya???
Sepertinya rangkaian kebahagiaan yang saya alami selama satu minggu ini yang
membuat tangan saya gatal untuk kembali bercengkerama dengan papan keyboard
laptop saya untuk mencurahkan apa yang ada dalam pikiran saya setelah sekian
lama saya absen dari blog ini karena terlalu asyik menjalani hidup di negeri
tetangga dan menaklukkan tantangan pekerjaan baru sebagai expatriate (halah J). Meski saya masih
aktif trading, tetapi saya merasa saya tidak dalam kapasitas untuk memberikan
stockpick untuk saat ini, karena selama hampir satu tahun ini saya berganti
style trading dari yang tadinya day trading bahkan sering scalping, sekarang
lebih banyak swing trading sehingga tidak tiap hari memperhatikan market dan
pergerakan running trade menit demi menit. So, bagi anda yang mengharapkan
stockpick pada tulisan ini, mohon maaf harus mengecewakan anda karena anda
tidak akan mendapatkannya. Well, setidaknya tidak dalam tulisan ini, tetapi
mungkin pada tulisan tulisan mendatang ketika jari jemari ini sudah mulai akrab
lagi dengan blog ini (apa seh J).
Kembali kepada kenapa saya
akhirnya menulis kembali di blog ini. Apa
yang saya tulis ini bisa dibilang merupakan salah satu ungkapan kebahagiaan
saya atas rangkaian peristiwa yang baru saja terjadi, yakni kekalahan Liverpool
atas Chelsea malam ini serta pemecatan David Moyes sebagai pelatih dan
penunjukkan Ryan Giggs sebagai pelatih sementara Manchester United, klub
sepakbola favorit saya, minggu kemarin.
Sebagai mana kita tahu, musim
ini, David Moyes ditunjuk sebagai pelatih Manchester United untuk menggantikan
singgasana kepemimpinan the great Sir Alex Ferguson. Penunjukkan David Moyes
itu sendiri pada awalnya menimbulkan tanda tanya besar di kalangan penggemar
Manchester United maupun pemerhati sepakbola pada umumnya. Atas dasar apa David
Moyes ditunjuk sebagai pengganti Sir Alex? Prestasi apa yang pernah diraih oleh
David Moyes sehingga ia pantas duduk di kursi panas pelatih Manchester United
menggantikan Sir Alex dengan segudang raihan piala baik liga Inggris, FA maupun
liga Champions. Banyak teori dan spekulasi yang mencoba mengungkap alasan
dibalik penunjukkan David Moyes sebagai pelatih Manchester United, ada yang
berpendapat karena David Moyes mempunyai visi yang sama dengan Sir Alex
terhadap pengoptimalan skuad muda Manchester United untuk tujuan jangka panjang,
ada yang berpendapat bahwa sir Alex sendirilah yang merekomendasikan David
Moyes sebagai suksesor dirinya. Dan banyak lagi orang orang sok tahu yang
mencoba memberikan pendapatnya mengenai penunjukkan David Moyes, meskipun kita
tahu diantara sebegitu banyak pendapat tidak satupun yang benar benar bisa kita
yakini sebagai alasan penunjukkan David Moyes. Saya pribadi, lebih percaya
bahwa penunjukkan David Moyes sebagai pelatih Manchester United merupakan
konspirasi tingkat tinggi Bandar judi sepakbola yang didukung secara absolute
oleh pelatih pelatih liga Inggris untuk menggembosi Manchester United dari
dalam. Hal ini dilakukan sebab mereka mungkin sudah mulai merasa jenuh atas
dominasi Manchester United di Liga Inggris yang membuat persaingan di Liga
Inggris selama ini hanyalah persaingan untuk memperebutkan posisi dua dan
ketiga karena posisi pertama, posisi juara sudah hampir pasti menjadi milik
Manchester United J.
Jika, atas sepeninggal sir Alex Manchester United dilatih oleh Pep Guardiola,
Jose Mourinho atau pelatih lain yang sudah jelas terlihat kemampuan dan raihan
prestasinya, maka apa bedanya Manchester United era sir Alex dengan Manchester
United era pengganti Sir Alex? Tetap saja Manchester United akan menjadi klub
yang mendominasi liga Inggris dengan klub yang lain bersaing ketat hanya untuk
menjadi nomor dua. Oleh karena itu, muncullah konspirasi agar Manchester United
menjadi tim medioker, menjadi team yang tidak punya taji, team yang tidak
disegani, team yang bisa dikalahkan oleh juru kunci sekalipun, team yang meski
sudah dibantu oleh wasit tetapi masih kalah juga. Dan David Moyes merupakan
jawaban yang paling tepat, karena David Moyes merupakan salah satu pelatih di
liga Inggris yang miskin prestasi, lagipula David Moyes membawa misi pribadi
yang masih dia pegang teguh, yakni membawa Everton menjadi team yang lebih baik
dari Manchester United, yang dia buktikan secara sempurna dengan kekalahan
Manchester United di kandang maupun saat tandang ke Everton, sesuatu yang sudah
puluhan tahun tak pernah terjadi.
Dan minggu kemaren Alhamdulillah David
Moyes sudah dipecat, dan digantikan sementara oleh the living legend Ryan Giggs
untuk menangani empat pertandingan terakhir yang salah satunya sudah dijalani
dengan sangat baik dengan mengalahkan Norwich empat gol tanpa balas. Namun hingga
saat ini, kejelasan siapakah pelatih yang akan menangani Manchester United pada
musim mendatang masih menjadi tanda tanya besar meski beberapa sudah
memberitakan bahwa Luis Van Gaal kemungkinan akan menangani Manchester United
musim mendatang. Saya pribadi senang melihat Ryan Giggs dan teman temannya dari
Class of 92 phill Neville, Nicky Butt and sang Ginger Prince Paul Scholes di
susunan kepelatihan Manchester United di empat pertandingan sisa ini.
Believe it or not, kita sebagai
trader maupun investor sebenarnya tidak berbeda jauh dengan pekerjaan seorang
pelatih sepakbola. Pasar saham adalah lapangan sepakbola kita dengan saham
saham yang beredar adalah para pemain sepakbola, dan portfolio kita adalah klub
sepakbola yang kita latih. Agak maksa? Mungkin sih..tapi biarin aja lah..haha.
Di dunia sepakbola, ada yang
namanya scouting, sebuah pekerjaan untuk mencari bibit bibit terbaik pemain
sepakbola dari penjuru dunia. Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi merupakan
contoh pemain pemain hasil scouting yang sudah jadi. Umumnya scouting dilakukan
untuk mencari para pemain sepakbola muda dengan kemampuan sepakbola yang luar
biasa atau mempunyai potensi untuk menjadi pemain hebat di masa mendatang.
Ketika sudah menemukan pemain muda incaran maka klub akan mengontrak pemain
tersebut umumnya dengan harga yang relatif murah untuk kemudian dilatih secara
serius di fasilitas klub, dipoles kemampuannya, ditingkatkan skillnya sehingga
mereka benar benar menjadi pemain luar biasa yang memberikan kontribusi luar
biasa kepada klubnya. Ujung ujungnya nilai mereka akan naik berkali kali lipat
dari harga kontrak awal mereka sehingga suatu saat jika klub akan menjual
mereka, klub akan diuntungkan dengan keuntungan financial yang fantastis. Siapa
yang pernah denger nama Cristiano Ronaldo semasa dia bermain di Portugal
sebelum dia membela Manchester United. Dulu siapa yang mengira pemain sekecil
Lionel Messi dengan penyakit genetis bawaan kini menjelma menjadi pemain yang telah
beberapa kali menyabet gelar pemain terbaik dunia dan telah menyumbangkan
banyak piala buat Barcelona. Inilah salah satu hasil scouting, hasil hunting,
hasil seleksi pemain pemain muda yang dulu mungkin tidak dilirik oleh pelatih
klub manapun. Satu hal yang pasti, bahwa klub yang berani mengontrak pemain
hasil scouting merupakan klub yang berani melakukan investasi dan sadar bahwa
mereka tidak akan mendapatkan hasil secara instan dari investasi mereka
terhadap pemain muda hasil scoutingnya. Dan Manchester United adalah salah satu
contoh yang sangat nyata dengan keberhasilan para pemain binaan dari akademi mereka
yang terkenal dengan sebutan Class of 92.
Bukankah pemilihan saham untuk
investasi juga mirip dengan kegiatan scouting dengan detail yang sedikit
berbeda. Ketika kita akan memutuskan untuk membeli saham invest, bukankah kita
melakukan scouting juga? Memilah milah di antara 400 lebih saham yang ada di
bursa untuk kita pilih mana yang terbaik menurut kita, mana yang sesuai dengan
profil investasi kita, mana yang menurut kita memiliki potensi untuk memberikan
keuntungan di masa mendatang?
Tentu saja untuk membentuk sebuah
team sepakbola kita akan memilih pemain pemain terbaik di masing masing posisi
yang sesuai dengan strategi permainan yang akan kita terapkan. Sosok seperti
The great big dane Peter Smeichel, Paul Scholes, Eric Cantona maupun Ryan Giggs
merupakan pemain pemain terbaik di masanya, tentu saja seiring dengan
berjalannya waktu, seiring dengan bertambahnya usia, evaluasi performansi
mereka, pemain pemain tersebut juga harus kita ganti dengan pemain lain yang
juga terbaik untuk masa selanjutnya seperti Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney
hingga Januzaz maupun Cleverley. Portfolio saham juga gak jauh beda dengan ini,
untuk menciptakan portfolio terbaik yang performance nya selalu bisa
mengalahkan kinerja IHSG, inflasi maupun suku bunga deposito atau sarana
investasi lainnya, kita harus memilih saham saham terbaik yang akan mengisi
komposisi portfolio kita. Saham saham dengan performansi bagus yang satu sama
lain mendukung performansi portfolio kita. Seiring dengan berjalannya waktu,
kita juga harus melakukan rekomposisi portfolio kita, melakukan rotasi sector saham
yang kita pegang, melakukan balancing sesuai dengan kondisi saat itu. Untuk day
trading mungkin hal ini tidak terlalu penting, tetapi untuk investasi maupun
swing trading, pemilihan sector yang tepat sesuai masanya bisa jadi merupakan
salah satu kunci penting yang menentukan performansi portfolio kita dan
pertumbuhan modal yang kita tanamkan.
Sepakbola kini adalah sebuah industry
yang sangat besar dengan perputaran uang yang sangat besar pula. Banyak uang
bertaburan dari hadiah pertandingan, tiket penonton, hingga sponsorship yang
terpampang pada tiap sudut stadion, seragam latihan maupun seragam utama team. Oleh karena itu, tidak salah ketika pelatih
berpikir bahwa tujuan utama pertandingan sepakbola adalah kemenangan, karena
semakin banyak kemenangan berarti semakin banyak uang akan didapatkan. Tak peduli
taktik dan strategi pertandingan yang digunakan, yang penting saat peluit
panjang dibunyikan, kemenangan ada ditangan teamnya. Kemenanganlah yang akan
mendatangkan uang, taktik maupun strategi hanyalah sarana, metode yang akan
mendatangkan kemenangan tersebut. Taktik ataupun strategi antara yang satu
dengan lain tentu saja berbeda, dan tidak ada salah atau benar selama tujuan
akhir dari pertandingan sepakbola itu didapatkan, yakni kemenangan. Barcelona
bisa saja bangga dengan metode tiki taka nya, Italia bangga dengan taktik
catenacio, Belanda dengan total football hingga inggris dengan kick and rush
nya. Tapi semua taktik keren tersebut tidak akan berguna kalo tujuan utamanya
gak dicapai, kalo kemenangan tidak diraih.
Lihatlah taktik Jose Mourinho malam
ini saat mengalahkan Chelsea, saya yakin banyak para pengamat sepakbola yang
mengkritik mourinho karena taktik bertahannya malam ini. Banyak yang mencemooh
mourinho melihat ball possession Chelsea yang Cuma 27%, jauh dibawah Liverpool
yang sampai 73%. Apakah Mourinho peduli dengan semua kritikan itu? Saya haqul
yakin, Mourinho tidak peduli sama sekali, karena dia tahu bahwa tujuan utama
dia adalah memenangkan pertandingan melawan Liverpool, bukan memenangkan hati
para pengamat sepakbola. Dan bukankah sudah terbukti dengan penguasaan bola
yang Cuma 27% Chelsea bisa mengalahkan Liverpool di Anfield, stadium kebanggaan
pendukung Liverpool?.
Teknik trading, teknik pemilihan
saham bukankah tidak jauh berbeda dengan taktik sepakbola? Tak peduli teknik
trading yang kita gunakan, metode pemilihan saham yang kita pakai, selama kita
yakin bahwa teknik tersebut akan mendatangkan keuntungan bagi kita, kenapa
harus peduli terhadap pandangan orang lain atas teknik trading yang kita
pakai??. Toh benar atau salah kita
sendiri yang menanggung akibatnya, bukan orang lain. Cuan atau rugi duit kita
sendiri yang dipertaruhkan, bukan duit orang lain. Barcelona bisa saja sukses
dengan strategi tiki taka nya, tapi apakah Manchester united, Chelsea maupun
Liverpool bisa sukses dengan strategi tiki taka juga? Seorang trader mungkin
sukses dengan satu teknik trading tapi itu bukan jaminan bahwa trader lain akan
sukses dengan teknik trading yang sama. Masing masing trader punya preferensi
sendiri yang sudah ia ukur berdasar pengalaman dan kemampuannya. Masing masing
pelatih sepakbola juga seperti itu..
Sekali lagi, bagi saya, tujuan
akhir dari sebuah pertandingan sepakbola adalah kemenangan, begitu juga dengan
tujuan akhir kita trading adalah cuan. Strategi apa yang dijalankan untuk
memperoleh kemenangan, menciptakan lebih banyak goal ke gawang musuh hanyalah
sebuah metode bukan tujuan akhir. Apakah metode itu membosankan, gak enak
dilihat itu bukan urusan, yang penting menang.
Orang bebas aja bilang teknik
trading yang kita pake salah, gak bener, gak ilmiah gak sesuai teori yang
banyak dibahas di buku buku yang jadi pedoman para trader. Tetapi selama teknik
trading yang kita pakai itu mampu mendatangkan cuan, gak usah pedulikan omongan
orang. YPC, yang penting cuan, terserah apa tekniknya, apa metodenya.
Saya pun begitu, tak peduli
omongan orang atas Manchester United musim ini, Yang penting bukan Liverpool juaranya #kabooooooorrrrr J