Memiliki pasangan seorang wanita
seperti Raisa, Maudy Ayunda maupun Olla Ramlan mungkin menjadi dambaan sebagian
lelaki normal, sebagian yang lain gak tahu mendambakan wanita seperti apa J. Kenapa Raisa, Maudy
Ayunda dan olla ramlan menjadi dambaan sebagian lelaki normal?? Karena memiliki
pasangan seperti mereka kita tidak hanya mendapatkan seorang pendamping hidup
yang cantik saja, tetapi kita juga akan mendapatkan banyak bonus yang
menyertainya. Wajah cantik yang bikin kita betah untuk memandangnya seharian
penuh hanya fitur dasar yang kita dapatkan, di luar itu kita akan mendapatkan
bonus pasangan dengan tubuh sexy yang bikin lelaki mempunyai fantasy yang you
know lah, belum lagi bonus teman diskusi yang menyenangkan, hingga bonus suara
merdu live yang mungkin akan kita nikmati secara special ketika kita lagi
berantem.
Cuma..perlu diingat, bahwa bonus
bonus tadi tidak bisa kita dapatkan secara free. Boro boro free, bonus bonus
tadi juga tidak akan kita dapatkan dengan mudah. Laki laki yang ingin
mendapatkan raisa, maudy ayunda maupun olla ramlan harus sadar bahwa untuk bisa
menaklukkan hati mereka ada prasyarat yang harus kita penuhi, ada modal yang
harus kita miliki, baik modal tampang maupun financial. Kecil kemungkinan
seorang raisa, maudy ayunda atau olla ramlan memilih pasangan dari kalangan
biasa seperti anda dan saya…hehe. Kalo anda merasa percaya diri bahwa mereka
akan lebih memilih menghabiskan sisa hidup mereka bersama anda daripada dengan
laki laki yang minimal sama dengan apa yang mereka miliki saat ini, ganteng,
tubuh atletis dan mapan dalam segala hal, saya cuma bisa bilang ke anda… sadar
woyyy…sadar !!!
Berbicara mengenai bonus, tentu
masih hangat dalam ingatan kita mengenai beberapa materi kampanya pada
pemilihan presiden Indonesia yang baru saja selesai. Beberapa pendukung Jokowi
selama masa kampanye memunculkan alasan kenapa harus memilih Jokowi sebagai
presiden. Dan salah satu alasan yang mereka kemukakan khususnya bagi pemilih
warga Jakarta adalah ketika mereka memilih Jokowi sebagai presiden, maka mereka
mendapatkan bonus yang tidak kalah hebat, tidak kalah jago dari Jokowi. Jika
jokowi terpilih menjadi presiden, maka warga Jakarta akan mendapatkan bonus
Ahok sebagai gubernur Jakarta. Apakah bonus ahok ini menjadi faktor yang
menyebabkan peroleh suara Jokowi di Jakarta cukup besar..saya tidak tahu. Yang saya
tahu bonus bukanlah tujuan utama kita dalam melakukan sesuatu. Namanya aja
bonus, sesuatu yang akan kita dapatkan setelah kita juga mendapatkan hal
mendasar dari apa yang kita lakukan. Dalam kasus Jokowi, bonus ahok baru akan
kita dapatkan ketika banyak orang memilih Jokowi dan kemudian Jokowi dilantik
sebagai presiden. Contoh lain, bagi seorang karyawan yang bekerja pada sebuah
perusahaan, bonus adalah sesuatu hal yang mereka dapatkan setelah mereka
mendapatkan sesuatu yang sifatnya mendasar, yakni gaji yang mereka terima tiap
bulan, itupun kalo perusahaan merasa perlu untuk memberikan bonus. Dari sini
berarti ada bonus yang sifatnya given, melekat seperti bonus yang kita dapatkan
dari seorang raisa, maudy ayunda ataupun olla ramlan, dan ada juga bonus yang
sifatnya optional, tergantung dari performansi ataupun kebijakan pihak lain.
Terkait dengan trading, mungkin
tidak banyak yang sadar bahwa dalam trading juga kita bisa mendapatkan bonus
dari keputusan kita menekuni aktifitas di pasar modal tersebut, setidaknya bagi
saya seperti itu. Sadar gak sih bahwa ketika kita trading, ada kesenangan
tersendiri yang kita rasakan, ada lonjakan adrenaline yang kita nikmati hanya
dari aktifitas kita duduk dan melakukan jual beli saham. Dan menurut saya,
bonus dalam trading sifatnya given, melekat dengan aktifitas trading itu
sendiri. Cuan bukanlah bonus dari aktifitas trading yang kita lakukan, cuan
adalah reward dari trading kita, sama dengan gaji bagi seorang karyawan. Namun jika
kita tidak perform sebagai seorang karyawan maka kita akan mendapatkan teguran
dan peringatan dari perusahaan yang bisa sampai beberapa kali dari SP 1 sampai
SP 3 hingga sangsi yang paling berat berupa pemecatan, maka dalam trading
punishment ketika kita tidak perform bersifat langsung, tanpa teguran dan
peringatan. Kalo kita tidak perform, maka kerugian sudah hampir pasti akan kita
dapatkan. Jika sebagai karyawan ketika kita mendapatkan SP kita mungkin mengajukan
sanggahan, gugatan ataupun mendekati bagian HR atau atasan kita dengan
memberikan bingkisan atau apa saja agar SP kita ditinjau kembali, nah kalo
sebagai trader kita mau menggugat ke siapa? Kirim bingkisan kemana??? Mau mengajukan
gugatan ke MK dan minta trading diulang karena kita merasa dicurangi oleh Bandar???
Sebagai reward, maka cuan yang
kita dapatkan dari trading tentu saja berkaitan dengan skill trading yang kita
miliki. Sama saja dengan gaji yang kita dapatkan sebagai seorang karyawan. Seorang
karyawan baru dengan latar pendidikan master atau sarjana tentu saja akan
mendapatkan gaji yang berbeda dengan seorang karyawan baru dengan latar
pendidikan hanya lulusan SMA. Sebagai trader, apalagi trader newbie kita harus
sadar bahwa cuan yang akan kita dapatkan tentu saja akan berbeda dengan cuan
yang didapatkan oleh senior senior trader dengan skill trading yang jauh lebih
mumpuni dari kita. Kesalahan mendasar dari seorang trader baru umumnya adalah
berharap dan berfantasy mendapatkan cuan sebanyak trader lain yang dia kenal. Mereka
seringkali lupa bahwa banyaknya cuan yang didapatkan oleh trader lain yang
lebih senior adalah hasil dari belajar, hasil dari peningkatan skill trading
yang mereka asah di pasar modal dalam jangka waktu yang cukup lama. Cepat kaya
seringkali menjadi penyakit yang menentukan masa hidup seorang trader di pasar
modal. Trader baru yang berharap cuan puluhan persen tiap bulan seringkali
tidak berumur panjang, trader baru yang berharap cuan banyak seringkali
melakukan kesalahan kesalahan mendasar dalam memilih saham, entah saham
gorengan maupun warrant. Satu hari cuan besar, di hari lain harus gulung tikar.
Skill trading ini juga yang akan
menentukan apakah kita akan menerima bonus trading kita atau enggak. Sama halnya
prasyarat yang harus dimiliki untuk mendapatkan seorang raisa, Maudy Ayunda
ataupun Olla Ramlan, maka skill trading adalah prasyarat yang harus kita miliki
untuk mendapatkan keuntungan penuh beserta bonusnya dari bursa saham. Seorang trader
dengan skill pas pasan mungkin tidak akan bisa menikmati aktifitas trading dia
sebagaimana seseorang dengan skill trading yang mumpuni. Boro boro menikmati,
ketika jam trading dimulai saat itu juga keringat dingin mengucur deras karena
melihat portfolio yang merah membara dan modal trading yang menyusut dengan
cepat. Seorang trader yang jago akan sangat menikmati aktifitas trading meski
pergerakan harga naik turun tidak karuan. Dia akan tahu bagaimana memposisikan
dirinya dalam kondisi market yang berbeda dan akan mampu mengatur psikologi
trading dia. Jika orang bilang bursa kayak roller coaster, maka tidak semua
orang membenci roller coaster, banyak juga orang yang ketagihan naik roller
coaster karena menikmati adrenaline yang terpacu dari naik turunnya roller
coaster tersebut. Sebagian orang, bisa jadi terkencing kencing melihat
pergerakan naik turun saham di bursa, tetapi sebagian yang lain justru sangat
menikmati naik turun saham tersebut karena justru disitulah kesempatan dia
untuk mendapatkan keuntungan.
For some people..IDX is their Disneyland, how about you??
Trading AISA bonus Raisa bisa gak Ko? he he he
ReplyDeleteahahahahahahaha...mau lo!!!
ReplyDeleteSalam kenal bung kokolato... Saya seorang trader pemula yang baru belajar saham, membaca blog anda (selain terusbelajarsaham.blogspot.ccom) membuka sisi lain pengetahuan trading saya... Izin save ya bung, untuk dibaca offline berulang-ulang dan ditunggu sharing pengetahuan yang lainnya...
ReplyDeletejika bisa mempergunakan kemampuan dengan baik maka trader bisa memanfaatkan kesempatan menggunakan bonus ini untuk mendapatkan kekauatn trading lebih baik, meski bonus di octafx tidak mencapai ratusn percent namun dengan pengelolaan yang tepat maka bisa menghasilkan startegi trading yang menguntungkan
ReplyDelete