Thursday, August 23, 2012

Chinmi



Entah kenapa tiba-tiba ada sosok chinmi dalam pikiran saya. Mungkin sebagian langsung tahu siapa itu Chinmi, sebagian lain barangkali bertanya-tanya siapakah Chinmi, ada apa dengan Chinmi, kenapa bisa muncul dalam benak kokolato?. Bagi yang belum tahu, Chinmi adalah nama tokoh dalam sebuah komik berjudul Kungfu Boy, sosok remaja yang sangat menyukai Kungfu. Dulu, waktu jaman masih berseragam putih biru, komik Kungfu Boy adalah salah satu bacaan favorit saya. Komik Kungfu Boy itu sendiri bercerita mengenai petualangan Chinmi dalam mempelajari ilmu Kungfu. Kalo istilah jaman sekarang, Chinmi itu punya passion yang sangat besar terhadap kungfu, dia sangat mencintai kungfu dan punya semangat serta tekad yang kuat dalam mempelajari kungfu demi mewujudkan mimpinya menjadi pendekar Kungfu yang jago. Chinmi berguru di sebuah kuil bernama kuil Dairin yang terkenal menghasilkan jagoan-jagoan Kungfu. Chinmi, melalui pengembaraannya juga berguru ke banyak guru-guru Kungfu dengan teknik Kungfu yang berbeda, sehingga pengetahuan dan skill Kungfu Chinmi makin berkembang dan meningkat dengan pesat, jauh melebihi rekan-rekan seperguruannya di kuil Dairin. Di antara semua jurus kungfu yang dipelajari, ada jurus yang menjadi Jurus andalan Chinmi yakni jurus Peremuk Tulang serta jurus Dewa Petir..keren dah pokoknya!

Jujur, saya pribadi heran kenapa tiba-tiba terbayang sosok Chinmi, kenapa tiba-tiba muncul dalam pikiran saya. Saya tidak nonton film Kungfu hari ini, tidak juga baca komik atau segala hal yang berkaitan dengan komik dan kungfu. Apa gara-gara saya habis main game Ninja Gaiden di Playstation ya?? Eh, tapi itu kan game soal Ninja bukan Kungfu?? Lalu apa dong…??

Hmm, gak penting juga kali ya bahas apa yang menyebabkan sosok Chinmi tiba-tiba muncul dalam benak saya, gak penting juga menelusuri kejadian hari ini yang menyebabkan ingatan lama itu muncul kembali, secara jam laptop sudah menunjukkan waktu dah lewat tengah malam, sebagian besar orang mungkin dah tidur, atau masih pada terjebak kemacetan arus balik ke ibukota ya?? Hehehe. 

Tapi, berhubung sudah memunculkan sosok Chinmi dan komik Kungfu Boy, sekalian aja kali ya cerita kenapa dulu komik Kungfu Boy merupakan salah satu komik favorit saya. Jadi gini..yang membuat komik Kungfu Boy sangat berkesan buat saya adalah, selain karena memang ceritanya menarik, yakni kisah mengenai sosok anak remaja yang jagoan..hehe..(dulu waktu masih remaja pasti pada pengen jadi jagoan kan?? :-)), juga karena secara tidak sadar dalam komik tersebut terdapat banyak pelajaran, banyak hikmah yang bisa kita ambil dari dialog-dialog yang ada di komik tersebut. 

Salah satu kalimat yang masih membekas di benak saya sampai sekarang adalah “ Janganlah kau membuat batasan pada dirimu sendiri. Yang membuat batasan adalah rasa puas diri dan putus asa. Kau bisa melewati batasan itu asalkan kau meyakini kemampuan dirimu sendiri dan kau berusaha dengan segenap jiwa dan raga” 

Lalu, ada juga cerita yang sangat membekas pada saya, yakni cerita mengenai sebuah kutu yang dipelihara dalam sebuah kardus atau kotak. Ketika kemudian kutu tersebut diadu dengan kutu lain yang tidak tinggal di dalam kotak ternyata kutu tersebut kalah karena tidak bisa meloncat setinggi kutu lain, padahal jenis kutunya sama, hanya habitatnya saja yang membedakan, satu di sebuah kotak yang terbatas ketinggiannya, satu di alam bebas yang tidak terbatas ketinggiannya.

Hal lain yang membuat komik Kungfu Boy ini menarik adalah kita dengan jelas bisa melihat dan merasakan semangat, kemauan dan penghayatan serta pengorbanan yang luar biasa dari seorang Chinmi dalam usahanya untuk mempelajari Kungfu. Dan berkat kemauan serta penghayatannya dalam mempelajari kungfu, membuat semua temannya di kuil Dairin tertinggal jauh dalam hal kemampuan dan keahlian Kungfunya. Karena kemampuannya itulah maka Chinmi kemudian ditunjuk untuk belajar pada guru-guru kuil Dairin yang tersebar diseluruh penjuru negeri. Mulai dari Ilmu penguasaan tenaga dalam dan mempertajam panca Indera, ilmu senjata berupa tongkat, serta yang paling akhir adalah Kungfu Peremuk Tulang dari Guru Yosen sebelum mempelajari ilmu terlarang Kuil Dairin, yaitu Kungfu Dewa Petir. Selain itu Chinmi juga berkelana memperdalam ilmunya dengan berlatih tanding melawan berbagai macam pendekar Kungfu dengan jurus yang berbeda ada Kungfu Putaran Badan, Kungfu Telapak Baja, serta Kungfu Satu Jari. Dalam perjalanannya, tak jarang Chinmi harus berhadapan dengan beberapa lawan berat seperti gerombolan perampok dengan Ilmu Pelontar Tenaga Dalam, Kungfu Sabetan Maut, Kungfu Arit Iblis milik perampok Hizo bersaudara, Kungfu Rantai Neraka milik Narapidana Gozui, Kungfu Tongkat Melengkung, Kungfu Kutukan Neraka sipir penjara Gazel, serta masih banyak lagi yang lainnya..Kalau mau tau googling aja or download komiknya, banyak kok di internet..hehehe.

You are what you read, kalimat ini mungkin ada benarnya, bahwa diri kita, karakter kita, pola pikir kita, mental kita, langsung maupun tidak langsung, sadar atau tidak sadar terbentuk atau setidaknya dipengaruhi oleh apa yang kita baca. Pun begitu dengan komik Kungfu Boy, saya yakin, ada bagian yang ikut membentuk diri saya sekarang ini, well, setidaknya dulu ikut Taekwondo dan wushu salah satu sebabnya adalah si Chinmi itu..hehehe.

Sekarang, mari kita lihat diri kita masing-masing, apakah passion kita terhadap trading sama menggebunya seperti passion chinmi terhadap Kungfu?? Apakah usaha kita dalam mempelajari jurus trading sama dengan usaha chinmi mempelajari jurus Kungfu?? Eh kok jadi trading ya?? Haha.

Tapi gak papa lah, saya rasa sebagian dari kita juga mungkin melalui perjalanan seperti perjalanan Chinmi dalam mempelajari Kungfu. Sebagian dari kita mungkin punya passion yang sangat besar terhadap trading, punya usaha yang keras dan tekun mempelajari berbagai jurus serta teknik trading, berguru kepada banyak trader-trader hebat. Masih cukup relevan kaitan antara Chinmi dan trading..hehehe.

Seperti salah satu dialog dalam komik Kungfu Boy, jangan pernah membuat batasan pada diri sendiri, yang membuat batasan adalah rasa puas diri dan putus asa. Nyangkut di saham?? Jangan putus asa..move on!! Habis cut loss?? Jangan putus asa..move on. Cuan saham AR kanan..jangan puas diri..Cuan ratusan persen…jangan bangga diri, jangan sombong. 

Seringkali kita putus asa, merasa terpuruk, merasa sangat bodoh, merasa gak bisa apa-apa, merasa sebagai orang paling sial sedunia saat melihat portfolio kita merah membara, atau saat abis cutloss saham dengan kerugian yang sangat signifikan. Saat itu kita merasa bahwa diri kita tidak cocok dengan trading, gak hokie di saham, susah cari cuan di market, saham itu judi, Cuma untung-untungan dan segala hal buruk lainnya. Saat seperti itulah seringkali kita membuat batasan-batasan pada diri kita sendiri, bahwa trading itu susah, bahwa belajar mengenai jurus trading itu gak semua orang bisa dan mampu memahami, bahwa kita gak bisa sejago orang lain. Dan ketika kita tetap terjebak pada pikiran-pikiran seperti itu, maka selamanya kita benar-benar tidak akan mampu menguasai berbagai macam jurus trading, selamanya trading akan menjadi hal yang susah untuk kita pahami, selamanya kemampuan dan skill trading kita akan begitu-begitu saja, dan bukan tidak mungkin, selamanya kita akan meninggalkan dunia trading. It's not how many times we've been knocked down, it's how many times we get back up.

Semua pendekar Kungfu pasti pernah mengalami pahitnya kekalahan, semua trader pasti pernah merasakan getirnya kerugian trading. And it is normal. It’s not the end of the world. What doesn’t kill you makes you stronger. Goku aja dalam komik Dragon Ball setiap kali menemui musuh yang lebih kuat dan kalah, malah semakin membuat dia makin kuat karena kekalahan tersebut memicu dia untuk berlatih lebih giat lagi, seorang pendekar yang pernah kalah dan tidak mati, kemungkinan besar akan berlatih Kungfu lebih keras lagi agar lain hari tidak mengalami kekalahan yang sama, atau setidaknya sadar diri untuk menghindar dari musuh yang sama..hahaha.
Dan ingat, kekalahan seorang pendekar Kungfu seringkali disebabkan oleh kesombongan dirinya sendiri, seringkali disebabkan karena dia merasa paling hebat, merasa ilmunya paling tinggi sehingga meremehkan lawannya, akhirnya lengah dan kalah.

Begitu juga harusnya dengan kerugian trading yang kita alami, cut loss yang kita lakukan, selama itu tidak menghabiskan nyawa trading kita, tidak menghabiskan modal trading kita, maka sudah selayaknya kerugian yang kita alami, cut loss yang kita lakukan, memicu semangat kita untuk lebih giat belajar mengenai jurus dan teknik trading. Yang wajib diingat adalah, uang yang kita investasikan pada rekening trading adalah nyawa kita, dan tugas kita adalah untuk melindungi nyawa tersebut, PROTECT or DIE!!. Selama modal itu gak habis, maka kita masih hidup dan punya kesempatan untuk belajar berbagai macam jurus trading, dan meraup keuntungan di pasar.

Kalau kita sudah berusaha belajar berbagai macam jurus dan teknik trading tetapi merasa tetap saja tidak mampu menguasai jurus tersebut, coba cek lingkungan kita deh. Jangan-jangan kita seperti kutu yang hidup dalam kotak tadi, jangan-jangan lingkungan yang membatasi potensi diri kita untuk melejit tinggi. Jangan-jangan lingkungan kita tanpa kita sadari dengan semangatnya dan tanpa putus asa meyakinkan kita kalau trading itu susah, kalau ilmu trading itu susah dipelajari.

Trading itu sangat bisa dipelajari, dan tidak hanya terbatas untuk kalangan tertentu saja, tapi terbuka untuk semua orang, pria wanita, tua muda, kaya miskin, sarjana atau bukan, asalkan punya kemauan dan tekad layaknya tekad chinmi belajar Kungfu. Dan seperti halnya chinmi, bisa saja kita mempelajari banyak jurus trading yang berbeda dari guru yang berbeda, tapi tetap, kita harus punya jurus andalan yang benar-benar kita kuasai luar dalam untuk mengumpulkan pundi-pundi keuntungan. Tapi ingat, ketika kita sudah merasa menguasai jurus trading andalan, ketika kita sudah mampu mengumpulkan pundi-pundi keuntungan, jangan terjebak pada kesombongan, jangan terjebak pada pikiran bahwa kita adalah yang paling hebat, jangan merasa kita bisa dengan mudah mengalahkan market. Karena ketika kita terjebak pada pemikiran-pemikiran seperti itu, merasa paling hebat, merasa mampu mengalahkan market, maka kita rentan terhadap kekalahan.

Selamat mempelajari kungfu trading..Ciaattt!!!!

No comments:

Post a Comment