Pernah denger kalimat seperti ini “Enak ya jadi Christiano Ronaldo, gampang banget cari duit, gaji nya gede, duitnya banyak, mau beli apa aja bisa, mobilnya gonta ganti terus, Ferrari, Lamborghini hampir semua mobil mahal dia punya, rumah jangan ditanya gimana besarnya, dah kaya istana” pernah?? Atau kalimat lain semisal “Edan banget nih dokter, konsultasi Cuma 15 menit bayarnya mahal bener, enak banget jadi dokter, kerjanya cuma duduk, ngomong bentar doang, nyuntik kalo perlu aja tapi duit ngalir terus” atau ini ? “duuuh, pengen kaya Raffi Ahmad, masih muda dah punya banyak duit, punya mobil Hummer, terkenal, digandrungi banyak cewek”
Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar pembicaraan seperti itu atau bahkan kita sendiri yang berbicara seperti itu, membayangkan enaknya menjadi seorang dokter, pesepakbola professional ataupun bahkan seorang artis. Kalimat-kalimat seperti itu muncul karena melihat dan membayangkan besarnya pendapatan yang mereka terima, banyaknya uang yang tersimpan di tabungan ataupun mewahnya rumah dan mobil yang mereka gunakan, membayangkan betapa enaknya hidup yang mereka jalani.
Mungkin memang sudah menjadi kodrat manusia untuk selalu membandingkan apa yang dia punya dengan apa yang dia lihat, membandingkan diri sendiri dengan orang lain secara sadar maupun tidak. Makanya tidak salah ketika akhirnya muncul istilah “rumput tetangga selalu tampak lebih hijau” untuk menggambarkan bahwa apa yang kita lihat pada diri orang lain seringkali lebih baik dari apa yang kita punya.
Tapi apakah benar seperti itu?? Apakah benar bahwa rumput tetangga selalu tampak lebih hijau?? Apakah benar bahwa kehidupan orang lain, pekerjaan orang lain lebih baik dari apa yang kita jalani saat ini??. Mungkin benar, tapi juga tidak menutup kemungkinan itu hanyalah sebuah fatamorgana yang kita lihat. Bisa jadi, kita sendiri tidak menyadari bahwa pada satu sisi, kehidupan yang kita jalani, pekerjaan yang kita punyai ternyata lebih baik daripada apa yang kita lihat pada diri orang lain.
Terlepas dari benar tidaknya pandangan yang kita miliki terhadap enaknya kehidupan orang lain tersebut, menurut saya yang lebih penting adalah melihat bagaimana proses pencapaian atas apa yang mereka miliki sekarang, jangan hanya melihat betapa enaknya hidup mereka sekarang tanpa memahami usaha apa yang telah mereka lakukan untuk mencapai posisi mereka sekarang, pengorbanan apa yang telah mereka lakukan hingga mereka mampu mendapatkan kehidupan yang menyenangkan seperti yang kita lihat, dan terlebih apa yang mereka terus lakukan untuk mempertahankan semua kenikmatan yang mereka miliki.
Kita semua tahu Cristiano Ronaldo hanya saat dia sudah menjadi pemain sepakbola besar, saat dia bergabung menjadi pemain Manchester United dan kini Real Madrid, saat dia menjadi salah satu pemain sepakbola dengan transfer termahal dan gaji termahal, saat dia berulang kali menjadi kandidat pemain terbaik dunia, tapi tahukah kita siapa Cristiano Ronaldo sebelum bergabung dengan Manchester United?? Tahukah kita perjalanan karier dia, perjuangan dia merintis karier sepakbola, jatuh bangunnya dia memperjuangkan tempat di tim utama??. Tahukah kita berapa waktu yang dia habiskan setiap hari untuk berlatih, mengasah kemampuan driblling, kemampuan gocek bola, kemampuan tendangan bebas, meningkatkan stamina dan memaksimalkan semua potensi yang ada di dalam dirinya??? Latihan, latihan, dan latihan itu yang ada dalam kegiatan sehari-hari seorang pesepakbola professional, setidaknya, yang pernah serius main game Football Manager akan tahu bagaimana pola latihan yang tepat akan mempengaruhi kemampuan dan stamina pemain sepakbola. Gini nih contoh menu latihan pemain sepakbola versi FM.
Sumber :
Jadi, gaji yang sangat besar, uang banyak, mobil mewah, rumah besar dan ketenaran Cristiano Ronaldo adalah imbalan atas kerja keras dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh Cristiano Ronaldo secara terus menerus selama bertahun-tahun sampai saat ini, bahkan dalam sebuah berita disebutkan bahwa Cristiano Ronaldo sudah terbiasa berlatih sepakbola secara keras semenjak usia 8 tahun.
Itu kan pemain sepakbola, wajar dong kalo kudu latihan tiap hari, kalo dokter kan enggak. Iye, dokter si enggak perlu latihan nyuntik tiap hari supaya jadi dokter ahli, tapi ga lihat apa buku-buku setebel bagong yang harus mereka baca tiap hari saat kuliah dulu, ga pusing apa ngapalin nama-nama organ tubuh manusia, mending namanya pake bahasa Indonesia, ini pake bahasa latin!! mati aja suruh ngapalin organ tubuh manusia dalam bahasa latin, makan tuh apalan..
Jadi dokter itu ga gampang, modalnya gede, mulai dari biaya masuk yang di atas rata-rata fakultas lain, buku-buku kuliah yang mahalnya minta ampun dan kudu beli asli, anak kuliahan lain si masih mending bisa Fotokopi buku, lah kalo anak kedokteran mau jadi dokter abal-abal pake buku fotokopian, ntar ga bisa bedain mana jantung mana paru gara-gara dulu belajarnya pake buku kopian gambarnya item semua. Belum lagi ntar kalo mau jadi dokter spesialis, meski kuliah lagi, bayar lagi, beli buku lagi, kudu cari sponsor, rekomendasi dan sebagainya, ribet dah. Kita mah iri ngeliat dokter saat mereka dah jadi dokter beneran, dah terkenal, tapi coba liat perjuangan mereka mencapai itu semua, dan ga semua dokter sukses kan??? Jangan-jangan dokter yang ga sukses itu dulu belajarnya pake buku fotokopian?? Haha
Oke, jadi pemain sepakbola ga enak, jadi dokter otak ga mampu, jadi artis gimana?? Artis mana dulu neh, yang beneran artis terkenal atau pemain figuran yang sok-sok ngartis?? Hehe..
Yang jelas, jadi artis itu banyakan ga enaknya daripada enaknya, apalagi kalo udah urusan kerjaan, bisa dari pagi sampai pagi lagi kerja terus, Tanya deh ama artis yang dapat kerjaan di sinetron yang stripping. Kalo enggak, jadwal syuting yang sangat padat bikin ga bisa ngapa-ngapain dan butuh stamina yang kuat, pagi ngisi acara di tempat A, siang ngisi acara di tempat B, malam masih lanjut syuting. Capek banget pasti nya, emang si bayarannya gede, tapi bayaran gede itu kan kalo sudah jadi artis terkenal, kalo cuma jadi artis figuran boro-boro bayaran gede, wajah aja kadang ga kena kamera, kecuali anak-anak alay di acara musik pagi itu ya..hehe
Dan untuk jadi artis terkenal itu ga gampang lho, butuh perjuangan, butuh pengorbanan, kadang sikut sana sikut sini, kadang jilat sana jilat sini, kadang melakukan sesuatu yang di luar norma. Seorang artis yang terkenal pastilah punya kemampuan yang tinggi atau punya keunikan yang bikin dia berbeda. Coba liat deh Indonesian Idol atau acara-acara idol lain, betapa susahnya untuk jadi seorang artis..ngomong-ngomong, anak-anak Akademi Fantasi Indosiar jadi apa ya sekarang???
Jadi pemain sepakbola ga enak, jadi dokter takut otaknya hang, jadi artis ga ada tampang, lalu apa dong kerjaan yang paling enak?? Jawabannya ada dibawah..
**************************************************************************************************
**************************************************************************************************
**************************************************************************************************
**************************************************************************************************
**************************************************************************************************
**************************************************************************************************
**************************************************************************************************
**************************************************************************************************
**************************************************************************************************
**************************************************************************************************
**************************************************************************************************
Paling enak itu ya jadi TRADER !!! Hahahaha.
Lanjut ntar ya..nonton bola dulu :-)
Trading itu ga segampang cocot'e EM, masbro...
ReplyDeleteHahahaha...bener sambil kerja kantoran sambil nyopet..siipp
ReplyDelete